Pernah tidak Anda membayangkan akan pergi ke Bali tetapi sampainya di Kalimantan? Mungkin tidak karena Anda yakin penerbangan yang dinaiki tepat dan tidak akan mengganti rute tanpa pemberitahuan. Tapi nyatanya hal tersebut terjadi pada 69 penumpang Buddha Air. Para penumpang ini akan pergi ke Janakpur dengan pemberangkatan dari Kathmandu, Nepal pada 18 Desember 2020 dengan nomor penerbangan U4505. Namun mereka bukannya tiba di tujuan tetapi di Pokhara yang letaknya 255 km dari Janakpur.
Baca juga: Alami Masalah Pada Hidrolik Roda Depan, Singapore Airlines SQ406 Mendarat Darurat di New Delhi
Dilansir KabarPenumpang.com dari simpleflying.com (21/12/2020), para penumpang ini terkejut ketika mereka tiba di Pokhara. Insiden kesalahan tujuan ini berawal dari cuaca tidak cukup baik untuk penerbangan hari Jumat lalu itu dan membuat operator ATC memanfaatkan setiap peluang yang tersedia untuk membawa pesawat secepat mungkin lepas landas.
Penerbangan itu sempat tertunda ketika akan lepas landas, namun dijadwalkan tiba di Janakpur pukul 15.15 waktu setempat. Setelah diperbolehkan kembali untuk lepas landas, nyatanya pesawat Buddha Air tiba di Pokhara.
Laporan awal mengatakan, karena masalah cuaca maka penerbangan yang diizinkan adalah ke Pokhara hingga pukul 15.00 di bawah aturan penerbangan visual (VFR). VFR adalah seperangkat peraturan di mana seorang pilot mengoperasikan pesawat dalam kondisi cuaca yang secara umum cukup jelas untuk memungkinkan pilot melihat ke mana arah pesawat tersebut.
“Cuaca sudah menyebabkan penundaan penerbangan dan untuk mengimbangi waktu terbang, pejabat Buddha Air memutuskan untuk terbang ke Pokhara terlebih dahulu,” kata seorang pejabat di perusahaan penerbangan tersebut.
Hal ini membuat nomor penerbangan diubah dan terjadi percampuran yang membuat Buddha Air mengaku mengalami penyimpangan yang serius. Birendra Bahadur Basnet, Direktur Pelaksana operator, mengatakan bahwa mereka telah membentuk komite untuk menyelidiki insiden tersebut.
“Perbedaan jadwal penerbangan antara Janakpur dan Pokhara adalah 15 hingga 20 menit. Staf darat memindahkan (di atas kertas) 69 penumpang penerbangan U4505 ke penerbangan U4607 yang sebenarnya telah diizinkan untuk Pokhara oleh pengawas lalu lintas udara,” kata seorang pejabat.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa semunya berada dalam urutan yang benar, tetapi staf darat dan awak kabin gagal memberitahu kapten dan co-pilot bahwa nomor penerbangan telah diubah, menurut pejabat itu.
“Awak kabin itu membuat pengumuman dalam penerbangan bahwa ia menuju ke Janakpur. Ada miskomunikasi antara staf darat dan pilot,” kata pejabat itu.
Baca juga: Akibat Kesalahan Sistem Alarm, Boeing 777 Air China Mendarat Darurat di Rusia Timur
Saat itu pun pilot juga tidak melihat manifes penumpangnya lagi. Pakar penerbangan mengatakan insiden seperti itu mungkin terjadi, tetapi jarang terjadi. Tri Ratna Manandhar, mantan direktur jenderal Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, mengatakan ini adalah insiden kedua serupa dalam sejarah penerbangan Nepal dalam dua setengah dekade terakhir. Pada tahun 1993, Twin Otter dari Royal Nepal Airlines Corporation telah mendarat di bandara Simara yang seharusnya mendarat di bandara Bharatpur.
“Insiden Buddha Air terjadi karena miskomunikasi. Ini bukan bagian dari penyimpangan keselamatan tetapi penyimpangan yang serius di pihak manajemen,” kata Manandhar.