Cathay Pacific mengklaim bakal mengoperasikan penerbangan komersial terpanjang di dunia pada rute Hong Kong-New York. Hal ini terjadi lantaran rute yang dilalui menghindari ruang udara Rusia untuk melewati polar route melintasi Kutub Utara. Alhasil, penerbangan harus memutar melintasi Eropa dan Samudra Atlantik sejauh 16.618 kilometer selama 16-17 jam.
Baca juga: Lima Penerbangan Terpanjang di Dunia Tahun 2021, Semuanya Libatkan Asia-AS
Sebelumnya, gelar rute terpanjang atau penerbangan terlama di dunia dipegang oleh Singapore Airlines rute Singapura-New York dengan jarak 15.349 kilometer dengan waktu tempuh rata-rata 17 jam 30 menit.
Dilansir Simpel Flying, pemerintah Hong Kong sebelumnya sangat ketat. Penerbangan internasional ditutup untuk mencegah penyebaran virus Corona varian Omicron. Cathay Pacific dan warga Hong Kong tahu betul seberapa ketat mereka.
Akan tetapi, mengingat penularan virus Corona di global trennya cenderung menurun, pemerintah Hong Kong mulai membuka kembali penerbangan internasional. Per 1 April mendatang, larangan terbang dari sembilan negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, Kanada, Perancis, India, dan Inggris.
Hanya saja, wisatawan mancengara masih belum diizinkan masuk. Penerbangan tersebut dikhususkan untuk warga Hong Kong yang sudah divaksinasi lengkap, dengan dilengkapi bukti tes negatif PCR, dan karantina tujuh hari untuk kedatangan.
Baca juga: Mengapa Pesawat Dilarang Terbang Melintasi Kutub Utara? Ini Jawabannya
Meski terbatas, namun, kebijakan ini diprediksi membuat Cathay Pacific, selaku flag carrier nasional Hong Kong, sangat terbantu. Terbukti, tak lama pemerintah Hong Kong mengumumkan pencabutan dari sembilan negara pada 21 Maret lalu, maskapai langsung mengumumkan penerbangan terpanjang di dunia dari Hong Kong ke New York pp, dan disambut baik oleh calon penumpang.
Rute terpanjang di dunia, dari Bandara Internasional Hong Kong ke Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK), New York, menggunakan pesawat Airbus A350-1000. Disebutkan, rutenya sendiri ialah terbang dari Hong Kong ke arah barat laut menuju Eropa, Samudra Atlantik, dan tiba di JFK.
Biasanya, penerbangan Hong Kong-New York Cathay Pacific melalui rute timur melintasi Samudra Pasifik, menuju pantai barat Seattle, disambung ke New York.
Pulangnya, dari New York ke Hong Kong, rute yang terlacak di FlightRadar24 sendiri melalui pular route melintasi Kutub Utara, Greenland, Arktik, Rusia, Mongolia, dan Cina sebelum mendarat di Hong Kong.
Baca juga: Ternyata Rute Pesawat Turboprop Non-Stop Terpanjang di Dunia Ada di Negara Ini
Berbeda dengan penerbangan berangkat yang melawan arah angin dari utara, penerbangan balik biasanya lebih cepat dan jauh lebih hemat bahan bakar dengan memanfaatkan dorongan angin. Hal ini biasa dialami maskapai, salah satunya British Airways.
Ketika itu, penerbangan transatlantik British Airways dari Bandara Internasional John F. Kennedy (JFK), New York ke Bandara Heathrow (LHR), London, hanya memakan waktu empat jam dan 56 menit, hampir dua jam lebih cepat dari jadwal semula, karena dorongan angin. Ini adalah pertama kalinya penerbangan komersial transatlantik ditempuh dalam waktu kurang dari lima jam.