Wednesday, September 17, 2025
HomeDestinasi DaratHalte Gebang: Saksi Bisu Tempat Singgah Presiden Soekarno Saat Gunakan Kereta Api

Halte Gebang: Saksi Bisu Tempat Singgah Presiden Soekarno Saat Gunakan Kereta Api

Terletak antara petak Stasiun Blitar dengan Stasiun Garum, Halte Gebang memiliki ciri khusus dengan bangunan pada masa Era Hindia Belanda. Halte Gebang hingga saat ini masih berdiri kokoh dan masih terlihat jelas tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar, Jawa Timur. Tak ada kekurangan pada halte tersebut, terutama pada peron yang juga masih terlihat berdampingan dengan bangunan pada halte tersebut.

Sempat ada kabar bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar bersama Daop 7 Madiun berencana merenovasi Halte Gebang. Pasalnya, halte kereta api ini dianggap menyimpan nilai sejarah penting Kota Blitar dahulu. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, Juari mengatakan, rencana renovasi ini akan dilaksanakan dengan melibatkan PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun.

Halte Gebang yang hingga kini bangunannya masih utuh dan kokoh. (Foto: Dok. Istimewa)

Dahulu bangunan Halte Gebang ini berawal memiliki nama yang dikenal sebagai Perhentian Gelang. Berdiri sejak era Hindia Belanda, halte ini ditopang bangunan kayu sederhana dan kanopi sebagai pelindung ruang tunggu. Halte ini berfungsi untuk melayani penumpang kereta lokal yang menghubungkan Blitar dengan kota-kota sekitarnya.

Lokasi Halte Gebang sangat strategis. Hanya sekitar 400 meter dari Istana Gebang atau rumah masa kecil Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia. Dekatnya halte ini dengan area pendidikan seperti SMA Negeri 1 Blitar juga menjadikannya pusat mobilitas masyarakat di masa lalu.

Tak hanya itu, halte ini pun dulu digunakan oleh Bung Karno untuk setiap singgah dan akan berangkat dari Blitar menggunakan kereta api. Keberadaan halte tersebut menjadi bukti sejarah perjalanan Bung Karno sehingga kondisinya perlu dijaga dan dilestarikan.

Memasuki dekade 1980-an, Halte Gebang resmi dinonaktifkan. Menurunnya jumlah pengguna jasa kereta api lokal dan perubahan pola transportasi menjadi alasan utama penutupan tersebut. Berjalannya seiring waktu, bangunan asli halte sempat berubah fungsi menjadi rumah tinggal warga, pangkalan ojek, hingga warung kecil.

Stasiun Blitar, Sejarah Panjang dari Fokker Hingga Soekarno

Halte Gebang memang sudah tidak digunakan lagi sebagai naik dan turun penumpang kereta api mengingat jarak dengan Stasiun Blitar yaitu sekitar 1 kilometer. Namun begitu, halte ini akan dibangun kembali dengan konsep yang lebih rapi, indah, dengan tetap mempertahankan nilai sejarah. Dengan begitu, masyarakat maupun pengunjung yang datang dapat menyaksikan bagaimana tempat bersejarah itu dipelihara dengan baik.

Meski demikian, beberapa sisa peninggalan, seperti papan nama dan kursi tua, masih bertahan sebagai saksi sejarah. Warisan ini mengingatkan kita bahwa transportasi rel pernah menjadi urat nadi utama pergerakan manusia dan ekonomi di masa lampau.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru