Saturday, April 27, 2024
HomeAnalisa AngkutanHari ini 34 Tahun Lalu, Boeing 737-400 Terbang Perdana, Salah Satu Narrow...

Hari ini 34 Tahun Lalu, Boeing 737-400 Terbang Perdana, Salah Satu Narrow Body Terpopuler di Indonesia

Hari ini, 34 tahun lalu, yang bertepatan dengan 19 Februari 1988, menjadi momen penting dalam dunia dirgantara, khususnya di keluarga pesawat komersial Boeing 737 classic series, yakni dengan penerbangan perdana prototipe Boeing 737-400, seri 737-400 adalah varian yang sangat populer di Tanah Air, setidaknya Garuda Indonesia, Lion Air dan Citilink pernah atau mungkin masih mengoperasikan pesawat regional narrow body ini dalam jumlah yang lumayan banyak untuk melayani penerbangan domestik.

Baca juga: Profil Boeing 737-400 TNI AU Hibah dari Garuda Indonesia yang Evakuasi WNI di Kabul

Dari sejarahnya, penerbangan perdana Boeing 737-400 dilakukan di Renton Municipal Airport (RNT), sebuah bandara kecil yang terletak di Renton, Washington, Amerika Serikat. Renton Municipal Airport adalah fasilitas uji terbang utama untuk Boeing, dan banyak dari pesawatnya, termasuk varian-varian 737 lainnya, menjalani penerbangan perdana mereka dari bandara ini.

Boeing 737-400 dirancang untuk mengatasi kebutuhan maskapai penerbangan untuk pesawat dengan kapasitas lebih besar daripada varian sebelumnya seperti 737-300. Dengan panjang badan yang lebih panjang, 737-400 dapat mengangkut lebih banyak penumpang dan kargo, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis untuk rute-rute yang padat penumpang.

Boeing 737-400 Citilink (istimewa)

Boeing 737-400 memiliki kapasitas penumpang yang lebih besar dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya, seperti 737-300. Dengan konfigurasi standar, pesawat ini dapat mengangkut hingga sekitar 168 penumpang.

Meskipun memiliki kapasitas penumpang yang lebih besar, Boeing 737-400 tetap memiliki kinerja yang baik dalam hal jarak tempuh. Pesawat ini dapat digunakan untuk rute-rute jarak menengah hingga jarak jauh dengan efisien.

Meski lebih besar dari varian sebelumnya, Boeing 737-400 tetap relatif efisien dalam konsumsi bahan bakar, terutama dibandingkan dengan pesawat berukuran serupa pada masanya. Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi maskapai penerbangan dalam hal ekonomi operasional.

Boeing 737-400 diperkenalkan dengan pintu darurat tambahan di bagian belakang pesawat, yang memungkinkan evakuasi yang lebih cepat dan aman dalam keadaan darurat. Seri 737-400 dilengkapi dengan avionik yang lebih modern dibandingkan dengan seri-seri sebelumnya, termasuk sistem navigasi dan pengendalian yang lebih canggih.

Ternyata Begini Sejarah Dua Pesawat Boeing 737 Misterius yang Mangkrak di Bali

Boeing 737-400 menggunakan mesin turbofan CFM56-3B1 yang diproduksi oleh CFM International, sebuah perusahaan patungan antara General Electric (GE) dari Amerika Serikat dan Safran Aircraft Engines (dahulu Snecma) dari Perancis. Mesin CFM56-3B1 memiliki daya dorong sekitar 22.000 hingga 23.500 pound (98 hingga 105 kN) dan merupakan varian dari keluarga CFM56 yang telah terbukti handal dan efisien dalam operasi pesawat komersial. Mesin ini banyak digunakan pada pesawat Boeing 737 Classic, termasuk varian -300, -400, dan -500.

Boeing 737-400 juga menghadapi beberapa kritik terutama terkait dengan kebisingan kabin dan konfigurasi kursi yang kurang nyaman. Meskipun demikian, pesawat ini tetap menjadi pilihan yang populer di kalangan maskapai penerbangan di seluruh dunia dan banyak yang masih beroperasi hingga saat ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru