Di Indonesia kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober 1987 bisa dikatakan menjadi yang terbesar dengan korban jiwa 150 orang dan 300-an orang mengalami luka-luka berat. Tapi tahukah Anda, ternyata satu tahun setelahnya, kecelakaan kereta terbesar di Asia Selatan juga pernah terjadi?
Baca juga: Empat Kuburan Kereta di Indonesia, Padukan Nilai Estetik Tanpa Kesampingkan Nuansa Mistik
KabarPenumpang.com merangkum dari wikipedia dan berbagai laman sumber lainya tepat pada 8 Juli 1988 sebuah kecelakaan besar kereta terjadi di Kerala, India. Kecelakaan ini membuat terkejut semua negara bagian di India dan menjadi kesedihan tersendiri. Bila kecelakaan Bintaro terjadi karena tabrakan antara dua kereta, kecelakaan yang menewaskan lebih dari 100 orang di Kerala ini memiliki beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
Penyelidikan awal kereta ini celaka dan jatuh ke sungai karena adanya angin topan dan menjadi pertanyan publik kala itu. Kemudian masalah penyelarasan lintasan dan roda kereta juga menjadi faktor lainnya.
Selain itu kecepatan tinggi saat melintasi jembatan serta masalah perawatan jalur juga ikut ambil bagian menjadi penyebab kecelakaan kereta tersebut. Insiden ini sendiri berawal dari Kereta Island Express yang berangkat dari Bangalore menuju ke Trivandrum.
Kereta tersebut tergelincir di jembatan Peruman dan jatuh ke Danau Ashtamudi sekitar pukul 13.15 waktu setempat. Sepuluh dari 14 gerbong tersebut jatuh ke danau dengan dua diantaranya terbalik saat jatuh ke air.
Dari 14 gerbong ada gerbong mesin, gerbong barang dan gerbong kelas dua yang berhasil melewati jembatan ketika kecelakaan terjadi. Saat terjatuh ke danau, gerbong-gerbong tersebut terkunci dan menyulitkan para penyelam yang akan membantu menyelamatkan nyawa penumpang.
Dua hari setelah kecelakaan ditemukan 101 jenazah oleh penyelam angkatan laut. Ternyata saat masa pencarian berlanjut banyak mayat yang ditemukan dan diperkirakan mencapai 140 orang tewas.
Saat insiden diketahui kereta dalam kecepatan 80 km per jam dan melintasi sepanjang 125 meter jembatan. Hari naas tersebut, jalur jembatan kereta licin karena dibasahi air hujan yang tengah turun membasahi bumi.
Baca juga: Inilah 10 Kecelakaan Kereta Terburuk di Dunia
Selain penyelam dari angkatan laut, warga sekitar pun ikut membantu menyelamatkan korban dan ada sekitar 200-an orang luka-luka. Uniknya dua tragedi besar kecelakaan di dua negara dengan beda satu tahun ini ternyata diangkat dalam sebual film layar lebar.
Bila kecelakaan Bintaro diangkat dalam film Tragedi Bintaro tahun 1989. Sedangkan Tragedi Peruman ditampilakn dalam fil Malayalam 1990 Iyer the Great.