Pada hari ini, 42 tahun lalu, bertepatan dengan 26 November 1979, ratusan jamaah haji tewas terpanggang setelah pesawat yang mereka tumpangi, Boeing 707 Pakistan International Airlines (PIA), terbakar di udara dan jatuh menabrak perbukitan berbatu di Taif, Arab Saudi. Ini jadi kecelakaan pesawat terburuk ketiga di Arab Saudi dan kecelakaan Boeing 707 paling mematikan ketiga.
Baca juga: Hari Ini, 58 Tahun Lalu, Presiden Kennedy Ditembak Mati-Jadi Hari Terburuk Air Force One
Dilansir aviationsafety.net, pesawat dengan nomor penerbangan PK740 itu berangkat dari Bandara Internasional Jeddah, Arab Saudi, pada pukul 1:29 siang waktu setempat menuju Bandara Internasional Karachi, Pakistan.
Ada 156 orang dalam pesawat nahas tersebut, terdiri dari 145 penumpang atau jamaah haji dan sisanya adalah kru. Setelah lepas landas, pesawat terus climbing ke ketinggian 37 ribu kaki atau sekitar 11 ribu meter.
Pukul 1:47, first warning terjadi setelah pramugari melaporkan adanya kebakaran di pintu belakang pesawat. Seketika, situasi di dalam kabin ricuh dan sangat dilanda kepanikan sampai-sampai kru sulit untuk melakukan langkah-langkah keselamatan sesuai prosedur yang berlaku.
Pilot lantas mengkomunikasikan kejadian ini ke petugas ATC dan diizinkan turun perlahan ke ketinggian 30 ribu kaki, terus turun sampai ketinggian 4 ribu kaki. Pilot juga meminta izin untuk return to base ke Jeddah lantaran asap kebakaran menyelimuti kabin dan kokpit.
Pukul 2.03, pilot mulai beteriak “Mayday! Mayday!” dan tak lama kemudian situasi menjadi sunyi. Petugas ATC sudah mencoba memanggil kru dan tidak ada jawaban. Satu menit kemudian, pesawat dengan nomor registrasi AP-AWZ itu dilaporkan jatuh menabrak bukit berbatu dan meledak, 48 km di Utara Taif, Arab Saudi. Semua, baik kru maupun penumpang, tewas.
Kecelakaan ini disebut sebagai kecelakaan terburuk ketiga di tanah Arab Saudi dan kecelakaan terburuk ketiga yang melibatkan Boeing 707.
Hasil investigasi dari pihak berwenang, terdapat beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kebakaran di dalam pesawat nahas jamaah haji itu.
Dugaan pertama, asal mula kebakaran datang dari kebocoran kompor minyak yang dibawa oleh jamaah haji. Ini memang bisa saja terjadi mengingat di masa itu, teknologi dan prosedur skrining barang belum terlalu canggih atau ketat sehingga barang-barang yang tak semestinya ada di kabin lolos.
Baca juga: Hari Ini, 29 Tahun Lalu, Kecelakaan Terburuk di Nepal PIA Flight 268 Terjadi Gegara Pilot Lalai Ikuti Prosedur
Minyak tanah yang dibawa oleh penumpang tersebut kemudian, akibat adanya perbedaan tekanan, memicu api dan terjadilah kebakaran.
Dugaan kedua, konsleting listrik. Namun, ini sulit dicari kebenarannya lantaran sirkuit listrik Boeing 707 sudah dirancang untuk mencegah terjadinya kebakaran saat konsleting listrik terjadi. Dugaan ketiga yang juga sulit diterima adalah sabotase dari orang-orang yang tak bertanggung jawab.