Pada hari ini, 85 tahun lalu, bertepatan dengan 11 November 1935, dua perwira Korps Udara Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), A. W. Stevens dan O. A. Anderson berhasil memecahkan rekor ketinggian balon udara. Bersama balon udara Gondola Explorer II, keduanya berhasil mencapai 22.066 km, sedikit lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada tahun 30 Januari 1934 yang mencapai ketinggian 21.946 km.
Baca juga: Hari ini, 223 Tahun Lalu, Perancis Jadi Saksi Penggunaan Parasut Pertama di Dunia
Selain memecahkan rekor penerbangan balon udara tertinggi di dunia, pencapaian keduanya juga terasa amat spesial lantaran rekor tersebut mampu bertahan selama 21 tahun, sebelum akhirnya Malcolm D. Ross dan M. L. Lewis, perwira Angkatan Laut AS, melampaui rekor tersebut dengan penerbangan balon udara mencapai ketinggian 23.165 km pada 8 November 1956.
Hal itu merupakan rekor kedua terlama yang bertahan di abad ke-20 setelah rekor penerbangan balon udara tertinggi oleh Nicholas Piantanida pada tahun 2 Februari 1966 yang mencapai ketinggian 37,700 m. Rekor tersebut setidaknya bertahan selama 46 tahun sebelum akhirnya kembali dipatahkan oleh rekor yang dicetak Felix Baumgartner pada tahun 14 Oktober 2012 di ketinggian 38,969 m.
Dilansir Britannica, perjalanan memecahkan rekor balon udara tertinggi oleh kedua perwira tentara AS itu, khususnya Albert William Stevens, telah dimulai sejak 29 Juli 1934. Saat itu, Stevens dan dua perwira Korps Udara Angkatan Darat lainnya, Mayor William Kepner dan Kapten Orvil Arson Anderson, terbang dengan balon udara yang dirancangan khusus bernama Explorer I, di langit Nebraska, AS, untuk memecahkan rekor penerbangan balon udara berawak tertinggi saat itu (21.946 km yang dicetak pada 30 Januari 1934).
Sayangnya, saat mendekati rekor ketinggian itu, selubung balon pecah dan seketika gondola jatuh menghantam daratan. Beruntung, Stevens dan kedua awak balon berhasil melarikan diri dan terjun payung dengan selamat.
https://www.youtube.com/watch?v=XkZWfyoLoFA&feature=emb_title
Penasaran, Stevens memulai misi memecahkan rekor penerbangan balon udara tertinggi pada 11 November 1935. Kala itu Stevens, yang merupakan seorang fotografer udara, bersama dengan Kapten Anderson, berhasil mematahkan rekor sebelumnya setelah berhasil mencapai ketinggian 72.395 kaki (22.066 m) dengan menggunakan balon udara khusus hasil pengembangan dari Gondola Explorer I.
Setelah terbang dari Stratobowl, dekat Rapid City, South Dakota, AS, tempat yang sebetulnya tak terlalu jauh dari lokasi penerbangan Gondala Explorer I, dengan disaksikan oleh 20 ribu pasang mata dan jutaan pasang telinga melalui siaran langsung radio NBC, A. W. Stevens dan O. A. Anderson resmi mematahkan rekor sebelumnya setelah melalui perjalanan panjang selama 8 jam 13 menit dan menempuh jarak 362 km dengan balon udara Gondola Explorer II. Rekor tersebut terus bertahan selama 21 tahun hingga tahun 1956.
Atas dua aksi heroiknya itu, ia pun dianugerahi Distinguished Flying Cross. Setelah melanglangbuana hingga ke Stratosfer, lapisan kedua dari lima lapisan di atmosfer yang menyelimuti bumi, veteran Perang Dunia II ini akhirnya meninggal di usia 63 tahun di Redwood City, California, AS.
Baca juga: Hari Ini, 88 tahun Lalu, Wolfgang von Gronau Keliling Dunia Selama 111 Hari Pakai Pesawat Amfibi
Sejak rekor balon udara tertinggi sekaligus penerbangan balon udara pertama di dunia dicetak oleh Jean-François Pilâtre de Rozier dari Perancis pada 15 Agustus 1783, dengan ketinggian hanya mencapai 24 meter, selama bertahun-tahun, silih berganti, tokoh-tokoh penerbang balon udara lainnya muncul dari berbagai penjuru dunia dan saling mematahkan rekor satu sama lain.
Saat ini, rekor penerbangan balon udara berawak tertinggi di dunia dipegang oleh Alan Eustace, senior vice president Google corporation, pada 24 Oktober 2014, setelah mencapai ketinggian 41,424 meter. Rekor tersebut dicapai dalam misi StratEx yang dijalankan Paragon Space Development Corporation.