Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) secara tupoksi jelas berbeda bagi yang mengetahuinya, terutama avgeeks. Tetapi bagi orang awam, ini kerap dianggap dua organisasi internasional sama.
Baca juga: IATA: Industri Penerbangan Global Mulai Membaik, Varian Omicron Datang dan Merusaknya
Orang awam yang menganggap IATA dan ICAO sama saja tentu tidak salah. Dilihat dari beberapa hal, keduanya memang sama. Mulai dari didirikan di periode waktu yang sama, sama-sama berskala internasional, sama-sama concern terhadap safety and environmental protection, sama-sama memiliki standar internasional, dan sama-sama berurusan dengan penerbangan komersial dan penumpang.
Dilansir Simple Flying, IATA secara teknis bisa dibilang sebagai organisasi non-pemerintah yang berperan sebagai asosiasi perdagangan yang mewakili maskapai penerbangan komersial dunia. Sedangkan ICAO sebagai asosiasi antar pemerintah di bawah PBB yang mendukung diplomasi dan kerjasama antar negara yang berkaitan dengan transportasi udara. Serupa tapi tak sama, bukan?
Dari segi tahun berdiri, memang keduanya berbeda. ICAO didirikan pada 4 April 1947 di Chicago, AS. Sedangkan didirikan pada 19 April 1945 di Havana, Kuba. Namun, sebelum didirikan, terlebih dahulu diadakan Convention on International Civil Aviation dan menghasilkan draf yang biasa disebut Chicago Convention pada tahun 1944.
Terinspirasi dari semangat kerjasama internasional Konvensi Chicago, IATA pun didirikan setahun setelahnya atau dua tahun sebelum ICAO. Namun, ini dilakukan sama-sama dalam periode waktu pasca Perang Dunia II berakhir.
Namun, bila ditarik ke belakang, sebetulnya berdirinya IATA tak lepas dari International Air Traffic Association yang didirikan di Den Haag, Belanda, pada tahun 1919, tahun dimana layanan terjadwal internasional pertama di dunia dimulai.
Fungsi dari ICAO dan IATA berbeda. ICAO berfungsi untuk mempertahankan birokrasi expert dan administratif yang mendukung interaksi diplomatik, dan untuk meneliti kebijakan transportasi udara yang sensitif dan inovasi standarisasi.
Meski begitu, ICAO menegaskan tidak bertindak sebagai regulator penerbangan internasional. Itu berarti, regulator penerbangan sipil merdeka secara aturan dan tidak bisa aturan dari ICAO membatalkan aturan regulator di setiap negara.
Berbeda dengan ICAO, International Air Transport Association (IATA) tegas dan jelas menyebut dirinya sebagai asosiasi perdagangan untuk maskapai penerbangan dunia, mewakili sekitar 290 maskapai penerbangan di seluruh dunia yang menyumbang 83 persen dari total lalu lintas udara.
IATA membantu merumuskan kebijakan industri tentang berbagai masalah sekaligus mengadvokasi kepentingan maskapai penerbangan. IATA menentang aturan dan harga penerbangan mahal serta meminta pertanggungjawaban regulator dan pemerintah memperjuangkan aturan yang bersahabat untuk pelaku usaha dan penumpang.
Agar lebih mudah, perbedaan antara ICAO dan IATA sebagai berikut:
1. IATA menetapkan standar untuk maskapai anggotanya sementara ICAO menetapkan standar untuk negara anggota
2. IATA mengadvokasi anggota industri penerbangannya, sementara ICAO berupaya menetapkan standar dan prosedur untuk penerbangan sipil (terutama yang berkaitan dengan proses penerbangan).
3. Kode bandara dan pesawat. Kode pesawat IATA biasanya terdiri dari dua huruf atau two code sedangkan ICAO tiga huruf. Misalnya, kode ICAO Singapore Airlines adalah SIA. Sedangkan kode IATA adalah SQ.
Baca juga: Prahara Ide Kokpit Dilengkapi Kamera Video, Ditentang Pilot-FAA Tapi Direkomendasikan ICAO
Bandara pun demikian, kodenya juga berbeda. Kode bandara IATA terdiri dari tiga huruf dan ICAO empat huruf. Sebagai contoh, kode ICAO Bandara London Heathrow adalah EGLL. Adapun kode IATA-nya ialah LHR.
Pada umumnya, bandara dan maskapai di dunia menggunakan IATA code karena berhubungan langsung dengan penumpang. Namun, kode ICAO tetapi digunakan maskapai, bukan untuk berhubungan langsung penumpang, seperti kode bandara dan maskapai di tiket penumpang, melainkan untuk komunikasi pilot dengan ATC.