Wednesday, November 26, 2025
HomeAnalisa AngkutanIndonesia Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Terapkan "Seamless Corridor" Biometrik

Indonesia Menjadi Negara Pertama di Dunia yang Terapkan “Seamless Corridor” Biometrik

Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia telah menjadi otoritas pertama di dunia yang memperkenalkan koridor biometrik dalam skala besar dengan teknologi biometrik on-the-move (biometrik saat bergerak).

Inovasi baru dari Amadeus ini menggunakan biometrik berkemampuan AI (Kecerdasan Buatan) untuk memvalidasi identitas penumpang “sambil bergerak” melalui koridor lebar, tanpa perlu berhenti untuk menunjukkan dokumen secara manual kepada petugas perbatasan atau di konter. Teknologi ini mengubah proses imigrasi dari proses yang lambat dan dicirikan oleh antrean menjadi pengalaman yang cepat, lancar, dan tanpa hambatan.

Sebagai bagian dari inisiatif “All Indonesia,” sebuah program transformasi digital besar yang dipimpin pemerintah yang bertujuan merampingkan proses masuk bagi wisatawan internasional. Otoritas imigrasi Indonesia telah menyebarkan dua koridor biometrik di Bandara Jakarta (Soekarno-Hatta), dan satu koridor biometrik ketiga telah dipasang di Bandara Juanda Surabaya.

Proses Imigrasi Makin Cepat, Kini Total Ada 69 Unit Autogate di Bandara Soekarno-Hatta

Koridor ini akan memberikan prioritas pada lansia dan penumpang penyandang disabilitas di fase pertama. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk merangkul teknologi transformatif bagi semua orang.

Dalam jangka panjang, aplikasi di masa depan diharapkan dapat diperluas untuk semua penumpang di seluruh infrastruktur bandara negara.

Wisatawan yang memerlukan bantuan khusus dapat mendaftar untuk menggunakan koridor biometrik baru melalui aplikasi “All Indonesia,” yang menyatukan deklarasi imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina menjadi satu pengalaman digital yang sederhana.

Sebagai verifikasi awal, pelancong dapat membagikan detail paspor mereka dari rumah, memungkinkan layanan imigrasi melakukan pemeriksaan latar belakang lanjutan sebelum pelancong tiba di bandara.

Di imigrasi, pelancong dapat berjalan dengan lancar melalui koridor khusus, yang memindai wajah mereka dan mencocokkannya dengan foto yang tersimpan untuk mengonfirmasi identitas mereka secara akurat saat mereka melintasi perbatasan.

Teknologi ini sebelumnya telah diuji selama musim haji, di mana telah memfasilitasi perjalanan sekitar 220.000 orang antara Indonesia dan Arab Saudi setiap tahun. Selama periode itu, koridor tersebut mampu memproses lebih dari 30 lintasan perbatasan per menit, peningkatan sepuluh kali lipat dalam kapasitas dibandingkan e-Gate biometrik biasa.

Inovasi seamless corridor ini diklaim sebagai peningkatan dari proyek biometrik yang pernah diumumkan oleh Emirates di Bandara Internasional Dubai pada 2018, karena teknologi ini menghilangkan kebutuhan akan e-Gate fisik (penumpang tidak perlu berhenti sama sekali).

Bikin Cemas dan Panik , Ini Beberapa Sebab Pemeriksaan Paspor di Bandara Bisa Berlangsung Lama

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru