Saturday, January 18, 2025
HomeBandaraInilah Penyebab Ketika Pilot Benar-Benar Kelelahan!

Inilah Penyebab Ketika Pilot Benar-Benar Kelelahan!

Menjadi seorang pilot pesawat terbang bukanlah hal mudah, apalagi saat harus bekerja ekstra dalam penerbangan yang panjang. Meski punya skill tinggi, fisik yang prima dan terlatih dalam menghadapi tantangan di udar, namun seorang pilot adalah manusia biasa yang juga bisa mengalami bahaya akibat faktor kelelahan. Tentu faktor kelelahan pada pilot tak bisa diabaikan begitu saja, keselamatan penerbangan adalah taruhannya.

Baca juga: Terbang Jarak Jauh? Don’t Worry Ikuti Tips Ini

KabarPenumpang.com merangkum dari thebalance.com, kelelahan pada pilot pada dasarnya sudah menjadi isu lama dalam babak awal dunia penerbangan dimulai. Contohnya seperti Charles Lindbergh yang berjuang untuk tetap terjaga dalam penerbangan Transatlantic selama 33,5 jam dari New York menuju Paris pada tahun 1927. Terkadang ada juga pilot yang kelelahan dan tertidur di ruang kokpit, tak hanya itu, pilot pesawat kargo yang melakukan penerbangan malam hari juga mengalami kelelahan karena menantang jam tidur.

Sebenarnya contoh Lidbergh adalah yang paling bagus untuk menjelaskan masalah  dimana kelelahan menjadi risiko yang diterima atas kerja keras pilot tanpa istirahat. Anda penasaran berapa jam waktu kerja pilot dalam satu hari? Ya, seorang pilot mungkin hanya terjaga selama 6 sampai 6,5 jam atau sama dengan rata-rata waktu tidur orang Amerika Serikat.

Apalagi dalam perjalanannya, kelelahan akibat kurang tidur ditambah lagi dengan stress pada saat bekerja menerbangkan pesawat 10 jam dalam perjalanan panjang, makanan yang kurang sehat, layovers panjang di lounge bandara hinggi potensi jet lag meningkatkan risiko operasional bagi pilot.

Sebenarnya ada masalah yang membuat seorang pilot kelelahan seperti gangguan tidur, stress mental atau emosional biasanya masalah keluarga dan lainnya, terlalu berat berolahraga, kesehatan buruk dimana pola makan yang berantakan dan tidak terhidrasi secara baik.

Namun ada masalah khusus yang membuat seorang pilot benar-benar kelelahan, berikut ini masalah besar tersebut.

1. Perjalanan
Beberapa orang pilot memulai kerja mereka 2-3 jam lebih awal dari yang lain. Beberapa harus menempuh perjalanan jarak jauh ke suatu bandara sebelum bekerja karena tempat tinggal yang cukup jauh.

2. Layovers di bandara
Kadang pilot akan singgah selama 12 jam di sebuah bandara, ini sebenarnya agar para pilot bisa beristirahaat sebelum melanjutkan penerbangan berikutnya. Namun kenyataannya lebih sering perjalanan jauh dan harus terbang dari bandara yang berbeda sehingga menambahkan jadwal lebih awal dalam hidupnya.

3. Jet lag
Jet lag bisa menjadi masalah besar saat menghadapi kelelahan pilot. Sebagian besar operator maskapai penerbangan memberi cukup waktu bagi yang membutuhkannya untuk meredakan jet lag yang dialami pilot.

4. Terbang malam
Biasanya pilot kargo yang akan melakukan perjalanan semacam ini akan merasa kelelahan karena ketidakseimbangan ritme alami dalam tubuh. Hal ini juga berlaku pada pilot yang memiliki jadwal terbang bervariasi atau bergeser ke malam.

5. Tugas monoton
Pilot yang menerbangkan dengan rute yang sama ke bandara yag sama setiap hari cenderung kelelahan karena bosan.

Baca juga: (Lagi) Penumpang Mabuk Berhasil Paksa Pilot Untuk Mendarat Darurat

Risiko utama kelelahan pilot adalah kecelakaan pesawat terbang dan potensi korban jiwa, seperti kecelakaan Colgan Air yang terjadi pada awal 2009. Masuk ke sembilan jam dari total penerbangan selama 33 jam dalam misi Transatlantic, Charles Lindbergh menulis di jurnalnya bahwa, “saat itu tak ada yang diinginkan dalam hidup, kecuali hanya tidur.”

Dia melanjutkan untuk mencatat banyak efek kelelahan pada penerbangannya, termasuk tertidur dengan mata terbelalak dan pesawatnya lepas kendali. Kelelahan adalah masalah yang sangat nyata bagi awak pesawat. Sementara FAA dan operator penerbangan dapat membantu mengurangi risiko kelelahan pilot melalui pendidikan, perubahan batas waktu penerbangan dan program manajemen kelelahan lainnya, pada dasarnya tanggung jawab utama manajemen kelelahan ada pada pilot sendiri.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru