Meski kenyang insiden dalam operasi di lautan, namun sejak terbang perdana pada 25 April 2009, boleh dikata pesawat intai P-8A Poseidon belum pernah mendapat kecelakaan, yang secara tak langsung menaikan pamor pesawat intai yang dibangun dari platform Boeing 737-800ER. Dan baru pada hari Senin, 20 November 2023, untuk pertama kalinya kecelakaan menimpa P-8A Poseidon.
Baca juga: 737-800NG, Didapuk Jadi Varian Paling Laris di Keluarga Boeing 737
Sebuan P-8A Poseidon milik Angkatan Laut AS (US Navy) dengan registrasi 16956, mengalami overshoot atau overrun saat melakukan pendaratan di Pangkalan Udara Korps Marinir Teluk Kaneohe di Pulau Oahu, Hawaii. “Pesawat itu mendarat dan melampaui ujung landasan pacu,” kata Letnan Satu Hailey Harms, juru bicara Pangkalan Korps Marinir Hawaii, seperti dikutip USNI news.
Digunakan oleh banyak negara, sampai Oktober 2023, setidaknya 174 unit P-8A Poseidon berhasil diproduksi. Nah, yang menarik adalah mengapa Boeing memutuskan menggunakan platform pesawat komersial Boeing 737-800ER (Extended Range) untuk Posedion, padahal ada beragam varian atau seri 737 yang lebih baru dan modern.
Disarikan dari beberapa dokumen, alasan pemilihan platform 737-800ER untuk Poseidon memiliki beberapa alasan yang melibatkan performa, jangkauan, dan kemampuan pesawat. Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan menggunakan 737-800ER:
1. Jangkauan
Boeing 737-800ER memiliki jangkauan yang lebih panjang dibandingkan dengan beberapa varian lain dari seri 737. Jangkauan yang baik sangat penting untuk misi patroli maritim, di mana pesawat perlu menutupi area yang luas di atas lautan.
2. Kapasitas Bahan Bakar
737-800ER dirancang dengan peningkatan kapasitas bahan bakar, yang memungkinkannya memiliki daya jelajah yang lebih baik. Ini penting untuk misi maritim yang mungkin memerlukan waktu operasional yang lebih lama dan jarak jauh dari pangkalan.
3. Kemampuan Modifikasi
Desain dasar 737-800ER memungkinkan untuk modifikasi yang relatif mudah agar sesuai dengan kebutuhan misi militer, termasuk pemasangan sistem sensor, radar, dan peralatan misi khusus lainnya yang dibutuhkan untuk tugas patroli maritim dan anti-kapal selam.
4. Kebutuhan Misi
737-800ER memenuhi persyaratan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat dan kebutuhan misi patroli maritim. Keputusan ini mungkin dipengaruhi oleh analisis kebutuhan operasional dan teknis yang cermat.
5. Ketersediaan dan Biaya
Menggunakan platform yang sudah ada dan terbukti dalam produksi massal seperti 737-800ER dapat membantu mengurangi biaya pengembangan dan produksi pesawat. Selain itu, keputusan ini mungkin juga didasarkan pada ketersediaan dan dukungan global untuk platform tersebut.
Baca juga: TNI AU Kedatangan Pesawat VIP ‘Baru’ Boeing 737-800NG, Bekas Pakai dari Kulula Airlines
Pemilihan dasar pesawat 737-800ER sebagai platform untuk P-8A Poseidon mencerminkan kombinasi antara kemampuan teknis, jangkauan, dan efisiensi biaya. Seiring dengan pengembangan dan modernisasi pesawat, perusahaan seperti Boeing dan mitra industri dapat terus meningkatkan kemampuan dan performa P-8A.