Bukan Israel namanya jika tak rajin membuat kegaduhan di kawasan Timur Tengah, khususnya terkait kota Yerusalem, pasca Presiden AS Donald Trump yang menyatakan resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel pada 6 Desember 2017, maka hawa panas langsung menerjang politik global. Dan masih tentang Kota Suci Yerusalem, belum lama berselang otoritas Israel mengumumkan bakal membangun jalur kereta cepat di kota yang disucikan oleh Umat Muslim, Nasrani dan Yahudi tersebut.
Baca Juga: Ben Gurion, Bandara Paling Aman dengan Standar Keamanan Tertinggi di Dunia
Menteri Transportasi Israel, Yisrael Katz mengumumkan segera akan membangun kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv, dan hebatnya jalur kereta ini segera beroperasi dalam waktu dekat ini, tepatnya pada Maret 2018 mendatang. Dilansir KabarPenumpang.com dari railway-technology.com (11/1/2018), kereta bertenaga listrik ini mampu melaju hingga kecepatan 160 km per jam dan dicanangkan dapat mengangkut hingga 1.000 penumpang dalam sekali perjalanan. Jalur Yerusalem ke Tel Aviv memang termasuk rute pendek, lantaran jarak di antara kedua kota hanya 66 km.
Pada awalnya, kereta ini dijadwalkan akan berangkat dari Stasiun Binyenei Ha’uma di Yerusalem menuju Stasiun Hagana di Tel Aviv, via Bandara Internasional Ben Gurion setiap setengah jam sekali. Namun pada akhirnya, frekuensi pengoperasian kereta ini ditingkatkan dengan menggunakan kedua jalur yang tersedia. Demi menjaring penumpang yang lebih banyak dan sebagai ajang promosi, operator kereta akan menggratiskan perjalanan para penumpangnya yang memiliki Rav-Kav Multi-Ride Public Transport Card. Promo ini akan berlaku selama tiga bulan pertama pengoperasiannya.
Baca Juga: Ilan and Asaf Ramon International Airport, Bandara Terbaru di Israel Yang Serba Unggul
Proyek konstruksi kereta cepat ini ternyata sudah dimulai sejak tahun 2001 dan telah menelan biaya sekitar $1,8 miliar atau yang setara dengan Rp24 triliun kurs sekarang. Diharapkan, jalur kereta cepat ini dapat melayani lebih dari empat juta penumpang setiap tahunnya, terhitung sejak dimulainya operasi penuh.
Dikutip dari sumber lain, layanan kereta ini akan menjadi jalur rel berat pertama di Israel yang menggunakan tenaga listrik dan akan menjadi rel kereta api utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem, dimana keberadaannya akan bersanding dengan jalur kereta Jaffa-Yerusalem yang sudah beroperasi sebelumnya.