Jalur kereta api biasa sudah ada Bandara Kualanamu menuju kota Medan, dan untuk kereta biasa, PT KAI juga memiliki moda kereta dari Medan menuju Siantar dan Medan menuju Tanjung Balai. Namun, kali ini ada yang berbeda, yakni pembangunan kereta api layang.
Pembuatan jalur kereta api layang ini untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di kota Medan. Biasanya kemacetan karena banyaknya persimpangan atau jalan sebidang. Nantinya, pembangunan jalur kereta api layang ini memiliki rute Medan menuju Bandar Khalifah dan melintasi Bandara Kualanamu.
Proyek pembangunan kereta layang ini dimulai sejak Januari 2016 lalul dan diharapkan selesai tahun 2017 ini serta beroperasi tahun 2018 mendatang. Pembangunan jalur kereta layang ini menghabiskan biaya hampir Rp2 triliun dan saat ini sudah 70 persen selesai.

Dikutip dari antaranews.com (18/8/2016), Staf Pengawas Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut, Agung Riyanto mengatakan, pembangunan ini sempat terhambat dikarenakan jadwal pembebasan dan penertiban lahan yang molor. Namun Balai Teknik Perkeretaapian Sumbagut tetap berupaya menyelesaikan pembangunan sesuai waktu.
Adapun mundurnya penertiban bangunan liar dikarenakan kawasan Jalan atau Pasar Timah dan Pegadaian (pasar buku bekas) sulit di pindahkan, padahal lahan yang digunakan adalah milik kereta api. Tak hanya itu, Agung bersyukur dengan dukungan banyak pihak yakni Pemda dan Kepolisian, membuat pemebrsihan kawasan proyek selesai dengan tertib.
Saat ini, setelah seleasi penertiban tinggal pelaksanaan pembangunan fisik seperti tiang/boks. Ilud Siregar, Manager Humas KAI Drive I Medan menegaskan, hingga saat ini manajemen KAI terus berupaya meningkatkan pelayanan mulai dari pembangunan infrastruktur seperti jalur layang dan rel ganda hingga sumber daya manusia.
“Managemen KAI berharap, kereta api bisa semakin memberi peran besar dalam jasa transportasi di dalam negeri dan mendorong perekonomina,” ujar Ilud.
Selain itu, Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mengatakan, proyek KAI bukan hanya akan menekan kemacetan lalu lintas, tetapi juga mendorong percepatang pertumbuhan ekonomi di Sumut. Selain pembangunan ekonomi, pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera juga sedang dilakukan.
Dengan adanya jalur kereta layang ini, akan menghilangkan sembilan jalur perlintasan sebidang di tengah kota Medan. Sembilan jalur perlintasan itu yakni Jalan Palang Merah, Jalan Mahkamah, Jalan Pandu, Jalan SM Raha XII, Jalan Thamrin, Jalan Sutomo, Jalan Aksara, Jalan Bkaran Batu dan Jalan Mandala ByPass.