CEO Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA), Jeddah, Arab Saudi, Ryyan Tarabzoni, dipecat lantaran membuat penumpang pesawat, yang mayoritas adalah jamaah umrah, terlantar. Posisinya saat ini digantikan oleh Ayman Abo Abah.
Baca juga: Diserang Rudal dan Drone Peledak, Bandara King Abdulaziz Jeddah Tutup Sementara
Dilansir Gulfnews, kepadatan di Bandara Jeddah terjadi tepat di hari lebaran dan beberapa hari setelahnya. Sebagaimana di Indonesia, di Arab Saudi momen libur lebaran adalah peak season dan terjadi kepadatan penumpang.
Ketika itu, banyak penumpang pesawat atau jamaah umrah dari berbagai negara di dunia terlantar di luar bandara akibat tak bisa mengakses penerbangan mereka.
Mereka dibiarkan berpanas-panasan selama beberapa lama sebelum akhirnya pihak berwenang Jeddah mengevakuasi mereka ke tempat yang aman dari sengatan sinar matahari.
Pejabat tinggi bandara tersebut menilai, penumpukan jamaah umrah di Bandara Jeddah terjadi karena kesalahan travel umrah yang mengantarkan jamaah umrah ke bandara jauh sebelum penerbangan mereka.
Setelah menjadi pembahasan publik selama beberapa waktu, Menteri Transportasi dan Layanan Logistik Saudi Saleh bin Nasser, pun meminta untuk dibentuk komite khusus menyelesaikan insiden tersebut sekaligus melakukan penyelidikan akar masalahnya.
Barulah pada hari Sabtu lalu, dewan direksi Bandara King Abdulaziz mengumumkan pemecatan CEO Ryyan Tarabzoni dan mengangkat Ayman Abo Abah, mantan VP operasi Bandara Riyadh, sebagai CEO baru.
Terlantarnya penumpang pesawat dan jamaah umrah di luar Bandara King Abdulaziz Jeddah selama peak season libur lebaran di Arab Saudi memang terdengar cukup aneh.
Pasalnya Bandara KAIA adalah salah satu bandara terbesar di Timur Tengah dan sejak beberapa tahun lalu tengah mengalami renovasi besar-besaran untuk menjadi hub penerbangan dunia, khususnya di Timur Tengah, bersaing dengan Dubai dan Qatar.
Pasar penerbangan sipil Arab Saudi diprediksi akan sangat bergairah di masa mendatang. Itu karena Kerajaan Arab Saudi tak lagi ingin bergantung pada minyak sebagai sumber pendapatan negara.
Di tahap awal, negara menargetkan pariwisata menyumbang 10 persen dari PDB pada 2030 mendatang; termasuk peningkatan target jemaah umrah menjadi 30 jemaah per tahun pada 2030 dari semula hanya 8 juta jamaah pada 2015 lalu.
Oleh karenanya, Bandara KAIA terus bersolek untuk menatap visi pemerintah 2030. Selain itu, bandara ini ditargetkan bisa menjadi hub global untuk fleksibilitas operasional melalui koneksinya terhadap jaringan bandara-bandara internasional.
Baca juga: Barcode Sertifikat Vaksin Corona RI Tak Terbaca di Arab Saudi, KJRI Jeddah: Nigeria Bisa Terbaca
Bandara Jeddah dilengkapi kompleks Terminal Haji dan Umrah di area seluas 230.000 meter persegi. Kompleks ini termasuk area check in, penanganan bagasi, kesehatan, transportasi publik dan lainnya.
Bandara ini memiliki empat terminal penumpang, di antaranya Terminal 1 yang mampu menampung 30 juta penumpang per tahun. Selain itu, terminal selatan, utara, dan Kompleks Terminal Haji dan Umroh. Bandara ini memiliki tiga runway.