Salju tebal menghantam garis pantai Laut Jepang dan daerah-daerah di utara serta barat Negeri Sakura tersebut pada Senin (27/12/2021). Salju lebat ini turun dalam waktu 24 jam dan untungnya tidak ada korban jiwa.
Baca juga: Terjebak Badai Salju, 23 Loyang Pizza Dipesan Pilot Air Canada Langsung dari Kokpit
Meski begitu, ini membuat banyak kendaraan terdampar karena ketebalan salju yang berkisar 55 cm hingga 190 cm di berbagai kota termasuk Nagoya, Kyoto dan Hiroshima. Bahkan hujan salju tersebut membuat satu kendaraan menabrak kendaraan lainnya dari belakang di Jalan Tol Mizuru -Wakasa di Prefektur Kyoto.
Dilansir KabarPenumpang.com dari japantimes.co.jp (27/12/2021), operator jalan raya, West Nippon Expressway Company bahkan menutup jalur masuk dan keluar jalan bebas hambatan. Di Hikone, sebuah truk besar dilumpuhkan tepat sebelum fajar di bagian Rute Nasional 8.
Insiden tersebut pada satu titik menyebabkan lalu lintas mundur hingga hampir dua kilometer. Seorang pria berusia 44 tahun terdampar dalam perjalanan ke Hikone untuk bekerja setelah bertemu dengan kendaraan lain yang terdampar.
“Saya belum bergerak selama empat jam,” ujarnya.
Penduduk setempat terlihat di pagi hari membersihkan salju dari jalan di bagian jalan raya Toyosato. Tak hanya itu, salju tebal juga menyebabkan Jalur Tokaido Shinkansen yang membentang dari Tokyo hingga ke Osaka harus beroperasi dengan kecepatan lebih lambat dari biasanya.
Bahkan di jalur JR Tokaido juga, kereta ekspres tertunda hingga empat jam pada Senin pagi kemarin. Selain itu West Japan Railway Company juga harus menghentikan pengoperasian beberapa kereta api mereka.
Bukan hanya lalu lintas darat yang kacau akibat salju lebat, tetapi sejumlah penerbangan ke dan dari kota-kota di pantai Laut Jepang dan Hokkaido dibatalkan. Diketahui, ada sekitar 130 penerbangan domestik dibatalkan pada hari Minggu karena salju dan Senin sebanyak 50.
Baca juga: Diterjang Badai Salju, Halte Bus di Cina Ambruk Tewaskan Calon Penumpang
Badan cuaca memperingatkan bahwa hujan salju lebat serta jalan yang tertutup es dan gelombang tinggi dapat berlanjut hingga hari ini, Selasa (28/12/2021). Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mendesak warga di daerah yang terkena dampak untuk tidak keluar sebanyak mungkin, dengan mengatakan gangguan lalu lintas lebih lanjut dapat terjadi.