Joby Aviation resmi kantongi sertifikasi komersial Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA). Izin terbang atau Part 135 Air Carrier Certificate ini nantinya akan menjadi modal perusahaan untuk mengoperasikan layanan ridesharing taksi udara eVTOL di AS dan juga negara lainnya.
Baca juga: Kucurkan Rp6 Triliun, Boeing Bikin Taksi Udara eVTOL Pertama di AS Lewat Wisk Aero
Meski begitu, layanan taksi udara electric vertical take-off and landing (eVTOL) Joby Aviaton masih harus menunggu waktu mengingat taksi udara Joby S4 belum lolos sertifikasi FAA. Ini bukanlah sebuah aib mengingat
Saat ini, prototipe taksi udara atau taksi terbang Joby S4 masih terus melakukan serangkaian uji coba. Terakhir, uji coba dilakukan pada 16 Februari 2022. Saat itu, Joby S4, yang dikendalikan secara remote dari pusat kontrol jatuh. Penyebabnya masih terus diselidiki.
Akan tetapi, itu tidak menghentikan tes-tes berikutnya. Pada akhir Maret 2022 lalu, uji coba kedua dilakukan dan berhasil terhindar dari petaka alias tidak jatuh. Namun, hasil uji coba kedua belum diumumkan secara resmi.
“Prosedur yang kami siapkan meletakkan dasar untuk operasi eVTOL kami di masa depan,” kata Bonny Simi, Head of Air Operations and People Joby dalam sebuah pernyataan yang dikutip Aerotime Aero.
“Selama beberapa bulan mendatang, kami akan menggunakan sertifikat Part 135 kami untuk menjalankan operasi dan platform teknologi pelanggan yang akan mendukung layanan multi-modal ridesharing kami, sementara juga menyempurnakan prosedur kami untuk memastikan perjalanan yang mulus bagi pelanggan kami,” tambahnya.
Joby Aviation rencananya mulai meluncurkan taksi udara pada tahun 2024. Taksi udara eVTOL Joby Aviation memiliki kapasitas lima kursi dengan jangkauan maksimum 241 km dan kecepatan maksimum mencapai 321 km per jam.
Sejauh ini, Joby Aviation sudah bermitra oleh berbagai maskapai untuk mengoperasikan layanan ridesharing taksi udara listrik. Salah satunya ANA.
Baca juga: Airbus Gandeng MAGicALL, Kembangkan Motor Listrik Taksi Udara eVTOL CityAirbus NextGen
Pada awal tahun ini, maskapai All Nippon Airways (ANA) menggandeng start-up teknologi asal Amerika Serikat (AS), Joby Aviation, untuk menghadirkan taksi terbang ke Jepang. Bila badai tak menghadang, taksi terbang atau taksi udara bisa mengular di Jepang pada tahun 2025 mendatang, bertepatan dengan event akbar World Exposition di Osaka.
Langkah ANA menggandeng Joby Aviation tak lepas dari pengaruh Toyota selaku investor start-up tersebut. Pada tahun 2020, Toyota menggelontorkan uang sebesar US$394 juta atau Rp5,3 triliun ke Joby Aviation mengembangkan taksi udara sekalihus transfer teknologi dan bersama-sama memproduksi taksi udara listrik atau taksi udara eVTOL secara massal.