Friday, April 19, 2024
HomeDaratJumlah Penumpang Menurun, Operator Kereta Jepang Jajakan Cemilan Unik nan Nyeleneh!

Jumlah Penumpang Menurun, Operator Kereta Jepang Jajakan Cemilan Unik nan Nyeleneh!

Ada saja cara yang ditempuh oleh sebuah perusahaan untuk melariskan produk yang mereka buat. Bahkan tidak sedikit juga yang menggunakan kata-kata berkonotasi negatif untuk menarik minat para pembeli – dan inilah yang terjadi pada salah satu operator kereta di Jepang, Choshi Electric Railway Co. Mereka mulai menjajakan camilan berbentuk stick yang dipercaya akan meningkatkan pendapatan mereka. Hal tersebut ditempuh lantaran penurunan kuantitas penumpang yang terjadi belakangan ini.

Baca Juga: Bukan Toko Serba Ada, Tapi Stasiun di Jepang ini Memenuhi Semua Kebutuhan Anda!

Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman mainichi.jp (4/8/2018), operator yang melayani perjalanan sepanjang 6,4 km di Prefektur Chiba ini mulai menjajakan ‘Mazui Bo’ atau yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti snack yang rasanya aneh/buruk. Sebenarnya penggunaan nama ini diharapkan akan mengundang rasa penasaran para pembeli, dimana mereka akan berekspektasi tentang rasa dari makanan ringan tersebut – seburuk apakah rasanya.

“Sebenarnya, rasanya cukup enak,” tulis perusahaan yang menciptakan cemilan berperisa sup jagung tersebut di dalam laman resminya. Tidak berhenti sampai di situ, pihak perusahaanjuga seolah merendahkan bisnis yang mereka garap tersebut – hal ini tampak dari salah satu frasa di dalam bungkusnya yang menyebutkan bahwa satu-satunya yang buruk adalah bisnis itu sendiri. Unik ya!

Namun tak ayal, ide nyeleneh semacam ini memang sedang marak diterapkan oleh sejumlah pengusaha, dimana mereka akan menjelek-jelekan produknya sendiri. Bukan untuk membuat usahanya bangkrut, justru kebalikannya – untuk menarik rasa penasaran dari para calon konsumennya.

Mazui Bo sendiri mulai dijual di Stasiun Inubo – salah satu stasiun yang masuk ke dalam wilayah operasional Choshi Electric Railway Co. tertanggal 3 Agustus 2018 kemarin dengan harga 50 yen atau yang setara dengan Rp6.700 per bungkusnya. Untuk rencana jangka panjangnya, Mazui Bo juga akan dipasarkan secara online.

Baca Juga: Beginilah Gaya Tidur Penumpang Kereta Komuter di Jepang

“Dengan mencoba hal baru nan unik seperti ini, kami berusaha untuk menarik minat dan perhatian semua orang yang menggunakan jasa perkeretaapian kami,” ungkap Presiden Choshi Electric Railway Co., Katsunori Takemoto. Ia juga menjelaskan penyebab menurunnya kuantitas dari daerah yang mereka layani. “Populasi di Choshi bisa dibilang tidak seimbang, karena tingginya angka orang tua dan rendahnya angka kelahiran.” tutupnya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru