Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi atau disebut LRT Jabodebek akan soft launching pada 17 Agustus 2022. Hal ini dikatakan oleh direktur utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didiek Hartantyo. Dia juga menjelaskan bahwa, LRT Jabodebek ditargetkan akan beroperasi komersial paling cepat akhir tahun 2022 dan paling lambat awal 2023 mendatang.
Baca juga: Soft Launching pada Agustus Nanti, Ini yang Dilakukan LRT Jabodebek Agar Aman Saat Beroperasi
Hal ini dikatakan Didiek dengan melihat progres pembangunan secara keseluruhan yang sudah mencapai 81,75 persen dan progres pembangunan infrastruktur sudah mendekati 97 persen hingga Mei 2022. Didiek menjelaskan setelah soft launching di Agustus 2022, akan dilanjutkan pada Oktober untuk uji coba operasional tanpa penumpang.
“Nah baru pada saat Desember 2022 atau awal 2023 akan dimulai tahap operasional komersial LRT Jabodebek,” ujar Didiek yang dikutip KabarPenumpang.com dari liputan6.com.
Adanya keterlambatan operasional sendiri, dikatakan Didiek lantaran persoalan pembebasan lahan yang terjadi di depo LRT Jabodebek Bekasi Timur. Selain akan mulai soft launching dan beroperasi secara komersial, nantiny LRT Jabodebek juga akan terintegrasi dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran LRT Jabodebek merupakan upaya pemerintah dalam menyelesaikan masalah transportasi di Jakarta. Dia menambahkan, integrasi moda adalah kunci untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkutan massal.
Bahkan direktur prasarana direktorat jenderal perkeretaapian Kemenhub Harno Trimadi mengatakan, kehadiran LRT Jabodebek nantinya bisa memfasilitasi tiga pihak pengguna yakni pejalan kaki, pesepeda, pengguna angkutan umum lain dan pengguna angkutan pribadi.
Tak hanya itu, Kemenhub juga membangun sejumlah fasilitas pendukung jangka pendek seperti jembatan, tangga, eskalator dan lift. Untuk yang jangka panjang adalah park an ride. Selain itu juga akan melakukan perbaikan geometri jalan dan pelebaran jalan. Harno mengatakan, target penumpang LRT Jabodebek adalah tembus seratus ribu orang per hari dengan headway enam menit sekali.
“Stasiun Cawang akan menjadi hub-nya yang diprediksi terjadi pergerakan paling besar di stasiun ini, yaitu sekitar 79 ribu pergerakan per hari,” ujar Harno yang dikutip dari tempo.co.
Baca juga: LRT Jabodebek Targetkan Soft Launching 17 Agustus 2022
LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan 44,43 kilometer dan 18 titik stasiun pemberhentian. Waktu tempuh yang lebih cepat, kepastian jadwal, dan kenyamanan dalam LRT, diklaim menjadi keunggulan transportasi yang telah direncanakan sejak 2015 itu.