Friday, April 26, 2024
HomeDaratKasus Kecelakaan Grumman yang Libatkan WNI di Perth, Terbukti Akibat Kesalahan Pilot

Kasus Kecelakaan Grumman yang Libatkan WNI di Perth, Terbukti Akibat Kesalahan Pilot

Mungkin beberapa dari Anda masih ingat dengan kecelakaan Grumman G-73 Mallard flying boat yang terjadi pada 26 Januari 2017 silam di Swan River, Perth, Australia. Ya, kecelakaan nahas yang menewaskan dua orang korban ini – salah satunya adalah Endah Ari Cakrawati, Warga Negara Indonesia (WNI) nyatanya masih dalam tahap penyelidikan guna mengungkap penyebab dari terjadinya kecelakaan yang bertepatan dengan perayaan Australia Day ini.

Baca Juga: Lima Penyebab Umum Terjadinya Kecelakaan Pesawat

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kecelakaan ini masih dalam tahap penyelidikan dan baru-baru ini, Australian Transport Safety Bureau (ATSB) menegur Civil Aviation Safety Authority (CASA) atas pengawasannya. Direktur Eksekutif ATSB, Nat Sagy mengatakan bahwa pilot tidak seharusnya melakukan manuver dadakan.

“Cara pilot (Peter Lynch) kembali ke arena pertunjukan untuk kedua kalinya ternyata tidak sesuai dengan prosedur, dimana risiko terjadinya kesalahan dalam pengoperasian pesawat menjadi meningkat. Terlebih ketika itu dilakukan di area yang relatif dekat publik,” tutur NAT dalam Final Report, dikutip KabarPenumpang.com dari laman perthnow.com.au (19/11).

Peter Lynch (kiri) dan Endah Ari Cakrawati (kanan). Sumber: Tribun

Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa pesawat mengalami “stalled at an unrecoverable height”. Kondisi ini terjadi manakala sebuah pesawat mengalami stall di ketinggian rendah – dimana pesawat tidak memiliki momentum untuk mengembalikan ketinggian pesawat ke level aman hingga akhirnya berujung kecelakaan.

Tidak hanya itu, ATSB juga menemukan bahwa seharusnya pilot Peter Lynch tidak memboyong penumpang di dalam pesawat (dalam kasus ini adalah Endah). Lagi, ATSB menegur CASA karena dinilai tidak memiliki kerangka kerja yang efektif dalam hal melakukan persetujuan dan pengawasan terhadap suatu pertunjukkan di udara.

Berkaca pada kecelakaan ini, CASA lalu merevisi pedoman manual, delapan bulan pasca kecelakaan.

Baca Juga: Banyak Kecelakaan Tapi Bandara Ini Mendapat Award Bergengsi

Layaknya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang ada di Indonesia, ATSB pun lalu melayangkan rekomendasi kepada CASA untuk lebih meningkatkan kinerja, kemampuan alat, hingga panduan ketika hendak menghelat suatu pertunjukan udara.

“Rekomendasi ini untuk memastikan kesesuaian jika mereka adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengatur, mengoordinasi, dan berpartisipasi dalam suatu pertunjukkan udara,” tutup Nat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru