Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump sudah tidak lagi menjabat usai Presiden AS ke-46, Joe Biden resmi dilantik pada 20 Januari 2021. Dengan diantar Air Force One untuk kali terakhir, Trump pun sampai West Palm Beach, Florida dan disambut meriah para pendukungnya.
Baca juga: Gedung Capitol AS Dapat Ancaman Mau Ditabrak Pesawat! Ulah Pendukung Trump?
Trump memang tidak menghadiri pelantikan Joe Biden, menjadikannya sebagai Presiden AS pertama yang tak menghadiri pelantikan presiden pengganti dalam satu abad terakhir.
Dilansir Simple Flying, sebelum turun dari jabatan, Presiden AS sebelum Trump biasanya menumpangi pesawat Air Force One lain. Tetapi, tidak dengan Trump. Ia pun nampak niat sekali untuk menggunakan Boeing 747 yang disulap sebagai VC-25A ini. Apapun alasannya, yang jelas, Air Force One lepas landas dari Washington pada pukul 11 siang waktu setempat atau satu jam sebelum Joe Biden resmi dilantik. Secara yuridis, ia memang masih diperbolehkan menggunakan pesawat itu selama presiden pengganti belum dilantik.
Sebelum menumpangi Air Force One VC-25A, Trump sempat mengunjungi beberapa tempat dengan Sikorsky VH-3D Sea King Marine One. Ia kemudian mengadakan beberapa perpisahan serta upacara keberangkatan sebelum menumpangi VC-25A.
Sementara Trump menggunakan Air Force One, Joe Biden yang secara legal sebetulnya bisa menggunakan pesawat Air Force Two, yaitu sebuah pesawat modifikasi dari Boeing 757, atau biasa dikenal sebagai C-32, justru malah menumpangi pesawat Boeing 737 cateran.
A bit more luxury than a normal Boeing 737 pic.twitter.com/filDflEjMG
— Tony 💙 (@ThisIsTonyE) January 19, 2021
Meski demikian, pesawat Boeing Business Jets carteran dari sebuah perusahaan leasing, Jet Edge, itu konfigurasinya sudah disesuaikan untuk kelas VVIP. Pesawat dengan nomor registrasi N934BZ itu merupakan jet mewah dengan kapasitas 16 penumpang yang dilengkapi berbagai fasilitas kelas satu, seperti lounge, sofa, hingga ruang meeting.
Disebutkan, Biden memang tak terlalu terlihat bermewah-mewahan terhadap pesawat. Jika itu benar, seharusnya ia tak terlalu memusingkan atas kebijakan Trump tentang perubahan livery pesawat Air Force One, yang bagi sebagian kalangan mirip dengan maskapai Trump Shuttle di tahun 1989.
Sebelumnya, pada awal Februari tahun lalu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pentagon, mengumumkan rencana perubahan pesawat Kepresidenan AS (Air Force One). Salah satu yang menarik dari rencana perubahan tersebut adalah warna pada pesawat, yakni merah, putih, dan biru, yang mengingatkan kita pada Trump Shuttle, maskapai bangkrut milik Donald Trump.
Baca juga: “Trump Shuttle,” Maskapai Milik Donald Trump yang Hanya Berusia 18 Bulan!
Thehill.com, melaporkan dalam rincian anggarannya, Pentagon mengajukan anggaran sebesar US$800,9 juta atau sekitar Rp11 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) AS untuk program Rekapitalisasi pesawat VC-25B atau program rekapitasisasi pesawat Air Force One. Hal ini dimaksudkan untuk menggantikan pesawat Air Force One saat ini dengan dua pesawat Boeing 747-8 yang baru sekaligus dimodifikasi, sesuai dengan pengajuan anggaran pertahanan administrasi Trump.
Namun, jalan Trump untuk merealisasikan keinginannya tersebut bukannya tanpa halangan. Apalagi, kini ia sudah tak lagi menjabat. Dua tahun lalu, Trump sebetulnya sudah berusaha meminta persetujuan kongres untuk perubahan skema livery pesawat kepresidenan dan desain interior. Namun ditolak dan masih menggantung hingga RAPBN AS 2021 mendatang.