Di sektor dirgantara global, grounded menjadi pertanda bahwa sebuah pesawat mengalami kendala yang serius dan diperkirakan dapat mengancam keselamatan para penumpangnya. Selain itu, ada juga dua jenis grounded, ada yang permanent grounded dan ada yang temporary grounded.
Baca Juga: Ini Dia, Para Pekerja Ground Support System di Bandara
Jika dilihat dari namanya saja, tentu Anda sudah bisa mengklasifikasikan pesawat-pesawat mana saja yang berstatus permanent grounded. Ya, pesawat-pesawat yang Anda temukan di museum atau dijadikan monumen, seperti pesawat Dakota DC-3 Seulawah dengan nomor sayap RI-001 yang ada di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Sementara untuk temporary grounded, terdapat banyak variabel yang menentukannya. Salah satunya adalah kerusakan pada mesin yang akan berdampak pada keselamatan penumpang. Maka dari itu, alih-alih gambling dengan keselamatan penumpang, maka pihak maskapai akan lebih memilih untuk ‘mengistirahatkan’ pesawatnya terlebih dahulu.
Selain itu, pesawat juga bisa grounded ketika suku cadang atau partisi lain yang dibutuhkan untuk reparasi belum tiba. Tidak melulu soal kerusakan, pesawat juga bisa dinyatakan grounded manakala tengah menjalani perawatan rutin.
Ketika sebuah pesawat grounded, maka semua penerbangan yang dijadwalkan dengan pesawat tersebut akan dibatalkan atau diganti dengan pesawat yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan penumpang dan kru penerbangan.