Sunday, October 13, 2024
HomeBandaraKenapa Runway Tidak Dibuat Lebih Panjang Agar Tak Terjadi Kecelakaan?

Kenapa Runway Tidak Dibuat Lebih Panjang Agar Tak Terjadi Kecelakaan?

Kecelakaan pesawat di landasan pacu (runway) sering kali terjadi, baik saat take off maupun saat landing. Tak sedikit dari kecelakaan tersebut berupa overrun atau tergelincir hingga melewati aspal runway. Mengingat banyaknya kecelakaan serupa (termasuk overshoot), kenapa runway tidak dibuat lebih panjang agar tidak ada lagi kecelakaan atau insiden pesawat overrun?

Baca juga: Kapan Waktu yang Paling Berbahaya dalam Penerbangan? Ini Jawabannya

Runway bandara memegang peranan penting dalam sebuah penerbangan. Tanpa runway, bisnis penerbangan tak akan perjalanan. Landasan pacu sendiri merupakan sebuah garis lurus untuk pesawat lepas landas dan mendarat.

Di dunia, ukuran runway berbeda-beda tergantung kebutuhan. ICAO sendiri sudah mengatur dan mengklasifikasikan runway dalam empat golongan atau kode (code).

Code number 1 panjang landasan pacu kurang dari 800 meter. Code number 2, panjang landasan pacu antara 800 meter sampai 1.200 meter. Code number 3, panjang landasan pacu mulai dari 1.200 meter sampai 1.800 meter.

Code number 4, panjang landasan pacu mulai dari 1.800 meter sampai 1.900 meter. Terakhir, runway dengan kode nomor 6 memiliki panjang landasan pacu mulai dari 1.900 atau lebih hingga 4.200 meter.

Pada umumnya, landasan pacu pesawat komersial memiliki panjang mulai dari 2.438 meter (8.000 kaki) sampai 3.962 meter 913 ribu kaki).

Sebagaimana panjang dan lebarnya, masing-masing code number landasan pacu memiliki runway strip, mulai empat, enam, delapan, 12, sampai yang terbanyak 16 strip atau garis di ujung runway.

Saat ini, runway terpanjang di dunia ada di Bandara Qamdo Bangda, Tibet, dengan panjang mencapai 5.500 meter atau 5,5 km. Di sana, sejauh ini belum pernah terjadi insiden overrun ataupun overshoot (keluar landasan pacui), salah satunya karena memiliki runway yang panjang. Jika demikian, kenapa semua runway tidak dibuat lebih panjang untuk mencegah kecelakaan?

Baca juga: Apakah Landasan Pacu Bandara Satu Arah atau Bisa Mendarat dan Lepas Landas di Kedua Ujungnya?

Dilansir Quora, menurut seorang instruktur pilot, Kancheepuram Narasimhan, sebetulnya bisa saja membuat seluruh bandara memiliki runway lebih panjang dari yang sekarang ada sampai 35 ribu kaki demi mencegah kecelakaan.

Namun, konsekuensinya harus mengeluarkan biaya sangat mahal. Tentu saja megeluarkan uang sebesar itu tidaklah efektif dalam rangka mencegah terjadi kecelakaan. Terlebih, itu juga tidak menjamin tidak akan terjadi lagi insiden overrun atau overshoot di bandara.

Perlu diketahui, insden overrun dan overshoot sendiri bukan disebabkan karena runway pendek. Itu tidak ada hubungannya. Insiden tersebut lebih ke arah human factor atau kesalahan pilot kopilot.

Umumnya, kecelakaan overrun dan overshoot terjadi karena pilot gagal membawa pesawat touchdown (roda pesawat menyentuh aspal) di tempat yang semestinya. Ini terjadi lantaran pesawat terlalu lama mengambang (floating) di atas runway karena satu atau dua alasan.

Bisa juga karena pilot tidak menjalankan prosedur dengan baik, semisal turn around di sekitar bandara untuk menunggu pendaratan lebih aman atau divert landing ke bandara terdekat.

Selain saat mendarat, kecelakaan juga sering terjadi saat proses lepas landas. Memang terkesan seperti kecelakaan lebih disebabkan runway pendek. Tetapi, bila ditelisik lebih dalam, itu lebih dikarenakan pilot tidak taat pada prosedur dengan melakukan rejected take off begitu lepas landas tidak terlalu mulus.

Maka dari itu, bila pilot-kopilot, staf bandara, petugas ATC menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan taat pada prosedur, untuk apa memperpanjang runway dan mengeluarkan biaya sangat mahal?

Baca juga: Pesawat Mendarat Tanpa Roda? Mengapa Tidak, Berikut Ulasannya

Sebagai tambahan, pembangunan runway membutuhkan biaya sangat mahal salah satunya disebabkan adanya EMAS atau Engineered Materials Arresting System. Saking mahalnya, tidak semua bandara memiliki EMAS.

Begitu pesawat mengalami overrun atau overshoot dan melewati bagian EMAS, pesawat seperti terperosok ke dalam aspal. Ini bertujuan agar pesawat bisa segera berhenti sebelum menabrak dindin perimeter bandara atau bahkan jatuh ke jurang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru