Wednesday, January 22, 2025
HomeHot NewsKenapa Sinyal GPS di Ponsel Hilang Setelah Pesawat Lepas Landas?

Kenapa Sinyal GPS di Ponsel Hilang Setelah Pesawat Lepas Landas?

Penumpang diharuskan mengaktifkan flight mode atau mode pesawat di ponsel selama penerbangan, khususnya sebelum pesawat lepas landas dan sebelum mendarat. Terkadang, penumpang lupa melakukan itu dan yang terjadi adalah sinyal GPS di ponsel hilang tak lama setelah pesawat landas. Kenapa demikian?

Baca juga: Disinyalir Rindu Keluarga, Mahasiswa Paruh Waktu ini Coba Curi Pesawat!

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sudah umum diketahui bahwa Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang terdiri dari setidaknya 24 satelit.

Dihimpun dari berbagai sumber, GPS berfungsi dalam segala kondisi cuaca, di mana pun di dunia, 24 jam sehari, tanpa biaya berlangganan atau biaya penyiapan. Departemen Pertahanan AS (USDOD) awalnya menempatkan satelit ke orbit untuk penggunaan militer, tetapi mereka dibuat tersedia untuk digunakan sipil pada 1980-an.

Satelit GPS mengelilingi Bumi dua kali sehari dalam orbit yang tepat. Cara kerjanya, setiap satelit mengirimkan sinyal unik dan parameter orbital yang memungkinkan perangkat GPS untuk memecahkan kode dan menghitung lokasi tepat dari satelit. Penerima GPS menggunakan informasi dan trilaterasi ini untuk menghitung lokasi pasti pengguna.

Pada dasarnya, penerima GPS mengukur jarak ke masing-masing satelit dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk menerima sinyal yang dikirimkan.

Dengan pengukuran jarak dari beberapa satelit lagi, penerima dapat menentukan posisi pengguna dan menampilkannya secara elektronik untuk mengukur rute berolahraga, jarak dari kota A ke kota B, menemukan jalan pulang, dan lainnya.

Guna menghitung posisi 2-D pengguna (garis lintang dan garis bujur) dan gerakan lintasan, penerima GPS harus dikunci pada sinyal minimal 3 satelit. Dengan 4 atau lebih satelit dalam pandangan, penerima dapat menentukan posisi 3-D Anda (garis lintang, garis bujur dan ketinggian).

Umumnya, penerima GPS akan melacak delapan atau lebih satelit, tetapi itu tergantung pada waktu dan dimana pengguna berada di bumi. Setelah posisi pengguna ditentukan, unit GPS dapat menghitung informasi lain, seperti kecepatan arah, jalur, jarak perjalanan, jarak ke tujuan, matahari terbit dan terbenam, dan banyak lagi.

Satelit GPS mengirimkan setidaknya dua sinyal radio berdaya rendah. Itu sebab sinyal rata-rata tidak bisa atau kesulitan menembus dinding tebal atau material tertentu, salah satunya tabung alumunium (red: badan pesawat).

Menurut pengguna Quora, Craig Wilcox, alumunium sebetulnya tidak memblokade sinyal GPS. Masalahnya, ‘tabung alumunium’ yang menjadi penghalang sinyal tidak berhenti melainkan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Sebelum Era GPS, Inilah Teknik Terbang Aman Saat Pesawat Melintasi Samudera

Disebutkan, pesawat melesat di kecepatan beberapa ratus kaki per detik terus menambah kecepatan sampai 965 km per jam atau 10 mil per menit. Di kecepatan tersebut, antena GPS kecil di ponsel tidak akan bisa menangkap sinyal radio yang cukup stabil, juga prosesor tidak dikonfigurasi untuk kecepatan seperti itu.

Pesawat tentu saja memiliki antitesa atau jawaban atas permasalahan itu semata agar pilot-kopilot bisa mendapatkan posisi pesawat dengan jelas dan paten. Caranya dengan memperkuat sistem antena dan penguat sinyal serta prosesor sinyal yang lebih besar.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru