Kentut sebenarnya adalah hal wajar dan alami karena dikeluarkan dari dalam tubuh. Namun ternyata kentut juga bisa menjadi masalah bahkan orang yang kentut bisa dikenakan hukuman penjara.
Baca juga: Pengemudi Uber Diserang dan Diejek oleh Penumpang Tak Bermasker
Hal ini terjadi pada dua tahun lalu atau tepatnya pada 2019 dalam sebuah kendaraan ride hailing milik Uber. Di mana saat itu pengemudi bernama Aleksander Bonchev mengambil penumpang dari klub malam di Bristol Inggris.
Penumpang tersebut adalah James Mallett yang naik mobil Uber bersama seorang wanita yang tidak dikenal. Tak lama keduanya naik, Mallett duduk di kursi belakang dan kentut. Bonchev yang mendengarnya marah dengan tindakan yang dilakukan penumpang itu.
Dia menuntut Mallett dan teman wanitanya untuk segera meninggalkan kendaraannya. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman nydailynews.com, pengemudi Uber itu mengatakan kentut merupakan hal yang membuatnya mendapat perilaku kasar dan tercela bahkan membuat dirinya merugi.
Alih-alih memisahkan diri, kedua pria itu justru berkelahi di dalam mobil. Mallet memukul Bonchev dan dia pun membalasnya dengan knockdown. Dari laporan yang didapat, karena perkelahian itu membuat jari Bonchev patah.
Insiden ini diketahui polisi dan menghentikan Mallett serta teman wanitanya setelah perkelahian itu. Masalah ini tak berhenti sampai di situ dan dibawa hingga ke pengadilan agar Mallett mendapat hukuman setimpal.
“(Mallett) diajak bicara, dia terluka dan bibir bawahnya terluka. Dia benar-benar mabuk,” kata jaksa penuntut David Scutt.
Karena cedera tersebut, Bonchev secara fisik tidak mampu bekerja dan akhirnya kehilangan pekerjaannya. Segera setelah itu, dia dilaporkan menjadi tunawisma sebelum kembali ke tanah airnya di Bulgaria. Dalam insiden tersebut di pengadilan, Mallett mengaku bersalah atas penyerangan yang menyebabkan cedera nyata.
Dia dihukum dengan perkiraan denda $650 atau sekitar Rp9,3 juta dan diperintahkan untuk melakukan 120 jam pelayanan masyarakat. Selain itu Mallett juga mendapat hukuman penjara yang ditangguhkan.