Sebanyak 31 penumpang ketinggalan Kereta Cepat Whoosh lantaran KA Feeder relasi Padalarang-Bandung terlambat datang akibat gangguan mesin. Berdasarkan schedule KA Feeder, seharusnya penumpang tiba di Stasiun KAI Padalarang pada 6.41 WIB untuk kemudian berjalan menuju Skybridge dan berangkat menuju Halim dari Stasiun Whoosh Padalarang pada 6.56 WIB.
Baca juga: Hari ke-2 Operasional Berbayar, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Rata-rata 50 Persen
Usai insiden penumpang tertinggal tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), yang mengoperasikan Whoosh pun menjadi sasaran kritik dari masyarakat. Seperti diketahui, KA Feeder bukan dioperasikan oleh KCIC melainkan oleh Daop Bandung KAI.
“(KA Feeder dioperasikan) Daop 2,” jelas Eva Chairunisa, Corporate Secretary PT KCIC, saat dikonfirmasi KabarPenumpang.com lewat pesan singkat, (19/10/2023).
Eva menjelaskan, pihaknya mengutamakan ketepatan waktu dalam operasionalnya dengan tingkat ketepatan waktu keberangkatan yang mendekati 100 persen. Sehingga Kereta Cepat Whoosh tidak dapat menunggu penumpang di luar jadwal keberangkatannya. Pengaturan operasional perjalanan kereta cepat sangat mengutamakan keselamatan dan keamanan.
Kendati kesalahan bukan berada di pihaknya, sebagai bentuk kompensasi atas kejadian tersebut, sebanyak 30 penumpang yang mengalami keterlambatan dan tertinggal kereta diperkenan untuk mengikuti perjalanan Kereta Cepat Whoosh selanjutnya pada pukul 09.02 WIB tanpa harus membeli tiket baru. Selama menunggu di hall Stasiun Padalarang KCIC juga memberikan snack serta minuman.
Sementara satu penumpang lainnya yang memilih untuk pembatalan tiket juga telah dilayani melalui loket Stasiun Padalarang dengan pengembalian bea tiket 100 persen.
PT KCIC dalam hal ini memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang Kereta Cepat Whoosh yang mengalami keterlambatan karena adanya kendala operasional kereta feeder dari Stasiun Bandung.
Untuk mencegah agar hal ini tidak kembali terjadi, KCIC akan terus berkoordinasi bersama KAI untuk pelayanan yang lebih baik. Kedepannya KAI juga akan menyiapkan satu rangkaian cadangan KA Feeder di Stasiun Bandung sebagai bentuk antisipasi.
Sementara itu, Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono, mengatakan bahwa KA Feeder sejatinya dapat menempuh kecepatan rata-rata 90 km per jam. Sehingga dengan begitu, relasi Padalarang-Bandung atau sebaliknya sejauh 18 km dan melewati sembilan perlintasan sebidang dapat ditempuh dengan rata-rata waktu 19 menit.
Baca juga: Mulai Berbayar, Berikut Jadwal Keberangkatan Kereta Cepat Whoosh dan KA Feeder Kereta Cepat
Total, dari Halim ke Bandung atau sebaliknya menjadi 49 menit (Halim-Padalarang 30 menit).
Hanya saja, dalam insiden penumpang terlambat naik Kereta Cepat Whoosh, terjadi KA Feeder mengalami gangguan pada sistem bahan bakar. “KAI Daop 2 memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang yang tertinggal KA Whoosh,” tutupnya.