Kehadiran eskalator di pra-sarana moda transportasi memang menguntungkan banyak orang, tapi belum tentu dengan manula. Tidak sedikit dari mereka yang merasa ketakutan saat naik eskalator dan lebih memilih untuk naik lift. Seperti contoh kasus yang terjadi di Perth, Australia dimana Mark Dyer asal Rockingham merasa khawatir saat ibunya menaiki eskalator. Bukan tanpa alasan, Mark mengingat ada banyak insiden yang terjadi saat menggunakan eskalator, dan ia khawatir Sang Ibu akan menjadi korban selanjutnya.
Baca Juga: Stasiun Ini Dalamnya Melebihi Tinggi Patung Liberty Loh!
Dihimpun KabarPenumpang.com dari laman thewest.com.au (7/7/2017), sistem transportasi umum yang melayani kota dan daerah pinggiran kota Perth, Transperth melakukan kampanye keselamatan eskalator untuk manula pada akhir bulan Juni kemarin. Kampanye ini terkait 76 insiden yang melibatkan manula dan eskalator yang terjadi pada tahun lalu. Beberapa staf terlatih dikirim ke sejumlah stasiun di Perth untuk memberikan saran terhadap penumpang manula tentang penggunaan eskalator yang aman.
Mark menilai bukan hanya soal penggunaan eskalatornya saja yang perlu disosialisasikan, namun kecepatan eskalator juga perlu dipertimbangkan. “Dengan membawa Ibu saya naik kereta ke Perth baru-baru ini, saya menjadi sangat menyadari betapa menakutkan dan berpotensi bahaya memasang eskalator kecepatan tinggi di stasiun kereta bawah tanah Perth,” ungkap Mark. “Tentu ini sangat beresiko bagi mereka yang sudah berusia lanjut,” imbuhnya.
Melihat data insiden yang terjadi di eskalator pada tahun lalu, Mark beranggapan bahwa tidak heran jika kebanyakan korban dari insiden ini adalah orang-orang berusia lanjut. “Mungkin eskalator berkecepatan tinggi akan sangat berguna untuk mengurai kepadatan penumpang dikala peak-hours, namun para lansia ini kebanyakan menggunakannya di periode off-peak, dimana mereka mendapatkan tarif konsesi,” terang Mark.
Mark berspekulasi bahwa kampanye yang dilakukan oleh Transperth terlalu mendasar dan terkesan menggurui. Ditembak dengan statemen tersebut, juru bicara dari Transperth, David Hynes pun mengamini pendapat yang dilontarkan oleh Mark. “Eskalator memang dapat membantu mobilitas banyak orang, namun bisa juga berbahaya, terutama bagi para lansia,” tuturnya. “Perkara jatuh dan cidera memang dapat menimpa siapa saja, tidak terkecuali para lansia, maka dari itu kami melakukan kampanye keselamatan tersebut,” imbuh David.
Baca Juga: Mau Naik Kereta Bawah Tanah? Ternyata Ada Etikanya
Memang, merupakan kebebasan setiap orang untuk memilih menggunakan eskalator atau lift, namun diharapkan bagi para pendamping lansia agar dapat mendampingi dan merekomendasikan penggunaan kedua alat tersebut. “Kami berharap di setiap pra-sarana transportasi memiliki himbauan agar para lansia lebih baik menggunakan lift daripada eskalator, sehingga keselamatan mereka lebih terjaga.” tutup David.