Saturday, October 5, 2024
HomeBus AKAPLakukan Napping, Tidur 20 Menit Untuk Kembali Segar Dalam Berkendara

Lakukan Napping, Tidur 20 Menit Untuk Kembali Segar Dalam Berkendara

Musim mudik yang sebentar lagi akan menjelang membuat banyak lapisan masyarakat mulai mempersiapkan banyak hal untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Tidak hanya kesiapan hati untuk melepas rindu bersama dengan orang-orang tersayang di sana, namun juga kesiapan fisik pun mulai diperhatikan sejak dini. Ini bertujuan agar ketika jadwal mudik mereka tiba, kondisi tubuh mereka sedang fit dan tidak terserang sakit.

Baca Juga: KNKT Sosialisasi Keselamatan Pengemudi Ke Operator Bus

Bukan hanya dari segi pemudik, para pengemudi angkutan mudik pun melakukan hal yang sama. Sejak kini mereka mulai memperhatikan asupan makanan dan menjaga kesehatan agar ketika waktu tugas, mereka berada dalam kondisi prima. Tidak bisa dibayangkan bagaimana kondisi jalanan yang akan dihadapi oleh para pengemudi bus tersebut ketika musim mudik. Macet, panas, serta jarak tempuh yang tidaklah dekat  menjadi tantangan tersendiri bagi para pengemudi. Rasa lelah akan lebih cepat menyerang daripada mereka membawa kendaraannya dalam kondisi normal. Sekali saja mereka melakukan kesalahan fatal seperti mengabaikan rasa kantuknya, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi sebuah kecelakaan.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menghimbau kepada seluruh pengemudi yang akan melakukan tugasnya selama mudik untuk tetap memperhatikan keselamatan dan mematuhi rambu-rambu yang ada. Jika ada diantara para pengemudi yang mengantuk selama perjalanan, maka secara tidak langsung mereka sudah mengindahkan rambu “Menepi Bila Lelah”. Ada banyak lahan yang bisa digunakan untuk menepi sejenak melepas lelah, seperti pom bensin, restoran, hingga rest area jika tersedia. Jika rasa kantuk mulai menggelayut, maka janganlah ragu untuk tidur sebentar atau yang lebih popular dengan nama napping.

Baca Juga: 85% Kecelakaan Lalu Lintas di Kenya Karena Human Error

Dalam istilah kedokteran, napping diibaratkan sebagai penyegaran kembali otak yang sudah lelah dengan cara tidur selama 15 hingga 20 menit. Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh NASA menunjukkan bahwa seseorang yang beristirahat (napping) selama 40 menit, maka tingkat kewaspadaannya naik 100%. KabarPenumpang.com wartakan dari laman healthmeup.com, ada beberapa keuntungan yang dapat dirasakan langsung oleh seseorang yang melakukan napping, yaitu meningkatkan kemampuan memori, meningkatkan produktifitas, mengatasi efek kurang tidur, meningkaatkan tingkat kewaspadaan, dan mempertajam naluri.

Hal-hal seperti itulah yang diperlukan oleh para pengemudi yang hendak melakukan mudik. Humas KNKT, Indriantono mengatakan lebih baik melakukan napping daripada mengkonsumsi minuman berkafein yang dipercaya dapat menghilangkan rasa kantuk. “Kalau mengantuk ya sebaiknya tidur, berkisar antara 15 hingga 20 menit, itu akan mengembalikan stamina para pengemudi yang kelelahan,” tuturnya kepada KabarPenumpang.com, Rabu (7/6/2017).

Faktor kelelahan selalu menjadi poin utama setiap penyuluhan yang dilakukan oleh KNKT menjelang musim mudik 2017 ini. Tidak bisa dipungkiri, human error menduduki peringkat pertama penyebab kecelakaan di Indonesia. Rasa gengsi untuk beristirahat hingga frasa, “Tanggung, sebentar lagi akan sampai” yang kerap kali dilontarkan para pengemudi yang biasanya sudah tidak kuat ingin buru-buru sampai di tujuan ternyata bukanlah cara yang arif untuk menjunjung tinggi keselamatan.

Baca Juga: Human Error Duduki Peringkat Teratas Penyebab Kecelakaan Kereta

Bagi Anda yang menemukan pengemudi Anda sedang dalam kondisi kelelahan atau mengantuk, maka janganlah ragu untuk menyuruhnya beristirahat sebentar. Jika sang pengemudi menolak, coba untuk ajaknya berbicara sembari tetap menyarankannya untuk menepi lalu beristirahat, karena keselamatan para penumpang seolah ditopang oleh sang pengemudi. Sekali pengemudi melakukan kelalaian, maka nyawa para penumpang yang menjadi taruhannya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru