Friday, October 11, 2024
HomeDomestikMasker Oksigen, "Penyambung Nyawa" Saat Kabin Kehilangan Tekanan

Masker Oksigen, “Penyambung Nyawa” Saat Kabin Kehilangan Tekanan

“Gunakan Masker Oksigen Terlebih Dahulu, Baru Bantu Orang Lain,” demikian instruksi yang senantiasa diingatkan oleh awak kabin dan display informasi sebelum berlangsungnya penerbangan. Peran masker oksigen yang berada di dalam kabin berguna tatkala tekanan dalam kabin tiba-tiba berkurang atau hilang. Bila masker oksigen sudah keluar dari langit-langit kompartemen, maka pakailah untuk diri Anda sendiri sebelum membantu orang lain, dalam hal ini termasuk anak sekalipun.

Baca juga: Peragaan Alat Keselamatan Penerbangan, Masih Efektifkah?

Seorang pilot yang juga penulis Cockpit Confidential, Patrick Smith mengatakan, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bahwa kecelakaan pesawat akibat masalah tekanan dalam kabin sangatlah jarang terjadi. Bahkan bila kabin tertusuk sesuatu pun tidak akan terjadi apapun menyangkut tekanan.

“Jika tekanan kabin turun dibawah ambang batas tertentu, maka otomatis masker oksigen akan turun dari langit-langit kompartemen di atas penumpang dan terlihat seperti hutan masker. Jika Anda dihadapkan dengan masker oksigen yang tiba-tiba muncul, pakailah masker tersebut untuk Anda terlebih dahulu sebelum membatu orang lain, bawa diri Anda serileks mungkin,” ujar Smith yang dikutip KabarPenumpang.com dari travelandleisure.com (30/7/2017).

Smith menambahkan, saat masker oksigen yang sudah Anda gunakan tersebut, maka pesawat akan segera berada di tempat yang aman dan oksigen tersebut cukup untuk beberapa menit kedepan. Faktanya dengan kondisi masker oksigen tiba-tiba turun dari langit-langit kompartemen dan pendaratan darurat, cukup membuat penumpang takut, tetapi pilot sudah dilatih untuk menangani situasi seperti ini.

Baca juga: Pentingnya Pelampung Untuk Keselamatan Penerbangan

Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya seberapa lama masker oksigen mampu membantu para penumpang? Menurut io9, setiap pesawat sebenarnya membawa oksigen yang cukup membantu penumpang selama 20 menit untuk bernafas. Tetapi untuk diketahui, sebenarnya itu bukanlah oksigen asli, melainkan senyawa kimia yang menjadi oksigen setelah terbakar.

Saat ini kebanyakan pesawat banyak membawa campuran barium peroksida, natrium klorat dan kalium klorat. Memang mungkin terdengar tidak ideal untuk menghirup bahan kimia, tetapi ini adalah alternatif yang baik agar penumpang tidak kehilangan kesadaran ataupun sekarat. Sayangnya bila Anda menolak menggunakan masker, kemungkinan terburuknya adalah akan menderita hipoksia atau kekurangan oksigen kurang dari 30 detik.

Baca juga: Green Laser Pointer 303, Teror Baru Untuk Dunia Aviasi

Menurut Airbus, penumpang memiliki waktu sekitar 18 detik untuk tetap sadar saat sebuah pesawat kehilangan tekanan pada ketinggian 37 ribu kaki (11.300 meter). Hal ini sangat penting dan seperti yang dikatakan awak kabin dalam memeragakan alat keselamatan yang salah satunya adalah masker oksigen. “Tarik kebawah masker, letakkan menutupi hidung dan mulut Anda dan baru kemudian membantu orang lain disekitar Anda.”

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru