Bagi Anda yang kerap memperhatikan pesawat saat atau menjelang pendaratan, maka akan terlihat lampu pendaratan yang menyala, padahal cuaca saat itu cerah dengan visilibitas sangat baik. Nah, apa yang mendasari pilot menyalakan lampu pendaratan? khususnya ketika posisi pesawat ada di bawah ketinggian 10.000 kaki (3.048 meter).
Baca juga: Ini Alasan Tak Boleh Kembangkan Pelampung di Dalam Kabin
Nah, jawaban di atas rupanya mendapat perhatian dari praktisi di dunia aviasi yang mengungkapkan komentarnya di quora.com. Seperti Anas Maaz, pilot Airbus A320/A321 ini menjelaskan, bahwa sebenarnya menyalakan lampu pendaratan saat berada di bawah 10.000 kaki bukan suatu persyaratan. Namun, Ia menyebut sebagian besar maskapai penerbangan dan termasuk di maskapainya, telah menjadikan itu prosedur SOP.
Meski sudah menjadi SOP, namun keputusan akhir kapan menyalakan lampu pendaratan tetap berada di tangan pilot. Mengapa kami mengaktifkannya adalah untuk meningkatkan visibilitas. Ada banyak pergerakan pesawat di bawah 10.000 kaki, jadi ini semacam menambah keamanan ekstra.
Hal itu disebut “Operation Lights On,” sebuah program keselamatan FAA yang mendorong pilot untuk menyalakan lampu pendaratan (dan lampu lain yang meningkatkan visibilitas pesawat) saat berada di bawah 10.000 kaki atau dalam jarak 10 mil dari bandara.
Menyalakan lampu pendaratan tidak wajib, tetapi hampir semua maskapai penerbangan (dan banyak operator swasta) melakukannya.
Baca juga: Pesawat Dilengkapi Lampu Depan, Fungsinya Sama dengan Kendaraan di Darat?
Joe Shelton, seorang mantan pilot komersial di California menduga demarkasi 10.000 kaki adalah karena sebagian besar pesawat penerbangan umum beroperasi di bawah ketinggian itu dan di bawah ketinggian itu adalah tempat pesawat berangkat atau turun untuk mendarat. “Jadi, melihat dan dilihat itu penting.”