Negara-negara di dunia pada umumnya membanggakan diri dengan maskapai nasionalnya masing-masing. Keberadaan maskapai nasional dianggap penting dalam kemandirian bangsa. Saking pentingnya, walaupun berkali-kali merugi, berkali-kali itu pula negara hadir dan menyuntikkan dana besar semata untuk menyelamatkan maskapai.
Baca juga: Jangan Tertipu, Ini Beda Maskapai Nasional dengan Maskapai Swasta
Menariknya, tidak semua maskapai nasional itu dimiliki oleh satu negara; sebut saja Scandinavian Airlines System (SAS) Airlines. Maskapai ini diketahui menjadi flag carrier bagi tiga negara Nordik; Denmark, Norwegia, dan Swedia. Bagaimana bisa?
Dilansir Simple Flying, SAS Airlines lahir tak lama setelah Perang Dunia II. Kelahirannya tak lepas dari gagasan tiga maskapai Nordik yang ingin mengkonsolidasikan lalu lintas penerbangan antarbenua.
Ketiga maskapai tersebut adalah Det Danske Luftfartselskab (flag carrier Denmark, didirikan pada tahun 1918), Det Norske Luftfartselskap (flag carrier Norwegia, didirikan pada tahun 1927), dan Svensk Interkontinental Lufttrafik (flag carrier Swedia yang didirkan pada tahun 1943 oleh bankir berpengaruh negara tersebut, Marcus Wallenberg Jr).
Ketiga maskapai secara resmi membentuk kemitraan pada tanggal 1 Agustus 1946, di bawah kepresidenan atau kepemimpinan Per Norlin dari Svensk Interkontinental Lufttrafik. Ini sekaligus menepis keraguan berbagai pihak tentang keengganan petinggi maskapai masing-masing untuk membiarkan satu sama lain memimpin maskapai baru yang dibentuk.
Enam pekan kemudian, SAS Airlines untuk pertama kalinya memulai penerbangan antarbenua dari ibu kota Swedia, Stockholm, ke New York City, Amerika Serikat (AS). Rute tersebut terus bertahan sampai hari ini.
Di tahun-tahun awal setelah didirikan, bisnis penerbangan SAS Airlines terus tumbuh dengan mantap. Bahkan berhasil memecahkan rekor untuk kargo transatlantik terberat yang dibawa dengan pesawat penumpang terjadwal. Kargo yang dimaksud adalah panel listrik seberat 1.400 pon (635 kg) yang dibawa dari New York ke Swedia, untuk digunakan oleh Sandvik AB.
Perkembangan bisnis yang cukup menjanjikan pun menarik minat flag carrier Swedia, AB Aerotransport, bergabung dengan grup maskapai SAS Airlines pada tahun 1948. Ketika itu, sebetulnya nama SAS Airlines belum dikukuhkan, barulah setelah tiga tahun konsorsium SAS Airlines oleh empat maskapai dari tiga negara dikukuhkan.
Meskipun SAS atau Scandinavian Airlines System tidak mencirikan maskapai dari tiga negara, namun, di dalam akta pendirian maskapai, jelas terlihat dengan tambahan nama Denmark-Norway-Sweden menjadi Scandinavian Airlines System Denmark-Norway-Sweden.
Komposisi saham SAS Airlines, terbesar dipegang oleh SAS Sverige Swedia sebesar 42,8 persen serta SAS Norge dan SAS Danmark yang sama-sama sebesar 28,6 persen. Itu mengapa kontor pusat maskapai tersebut berada di Stockholm, Swedia.
Baca juga: Indonesia Tanpa Flag Carrier? Puluhan Negara Ini Tak Punya Maskapai Nasional, Termasuk AS!
Meski begitu, hub terbesar maskapai terletak di Bandara Kopenhagen-Kastrup, Denmark. Kopenhagen juga menjadi rumah bagi anak perusahaan maskapai, SAS Cargo. SAS Airlines juga memiliki hub lain di Stockholm Arlanda dan Oslo Gardermoen.
Menurut ch-aviation, saat ini SAS Airlines mengoperasikan 139 armada. Rute antarbenua maskapai dilayani pesawat Airbus A330 dan A350.