Dalam desain pesawat dikenal istilah double bubble aircraft yang tengah digagas oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA). Meski baru sebatas konsep, namun double bubble aircraft punya potensi diwujudkan pada dekade 2030-an, lantaran menawarkan dalam hal kapasitas dan efisiensi bahan bakar.
Baca juga: Sky Whale – Desain Pesawat Penumpang Tiga Dek, Lebih Besar dari Airbus 380
Pesawat double bubble adalah desain konsep pesawat penumpang yang direncanakan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kapasitas penumpang dengan menggunakan badan pesawat yang mirip dengan dua gelembung bertumpuk atau berjejerk. Ini memberikan lebih banyak ruang di badan pesawat untuk penumpang tanpa perlu meningkatkan lebar sayap, sehingga mengurangi resistensi udara dan meningkatkan efisiensi. Konsep ini masih dalam pengembangan dan belum ada pesawat komersial yang menggunakan desain ini secara aktif.
Konsep desain pesawat dengan badan pesawat yang mirip dengan dua gelembung yang saling bertumpuk sering disebut sebagai “double bubble” atau “double decker” aircraft. Ini merujuk pada desain yang mengizinkan dua dek penumpang yang berdampingan atau badan pesawat yang lebih lebar dengan dua bagian utama yang menyerupai gelembung yang saling bertumpuk. Konsep ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis dan kapasitas penumpang pesawat.
Konsep “double bubble” pertama kali diluncurkan oleh NASA dalam proyeknya untuk menciptakan pesawat yang lebih efisien secara aerodinamis dan ramah lingkungan.NASA mengembangkan konsep ini untuk memperkenalkan desain pesawat yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon. Namun, konsep ini juga telah diusulkan oleh berbagai perusahaan penerbangan dan produsen pesawat sebagai bagian dari upaya mereka untuk menciptakan pesawat yang lebih efisien.
Aurora D8 adalah salah satu konsep pesawat dengan desain “double bubble”. Pesawat ini dikembangkan oleh MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan produsen pesawat AS, Aurora Flight Sciences. Aurora D8 dirancang untuk menjadi pesawat komersial jarak jauh yang lebih efisien, dengan kapasitas penumpang yang lebih besar daripada pesawat saat ini namun dengan emisi yang lebih rendah. Konsep ini memanfaatkan desain badan pesawat ganda yang menghasilkan efisiensi aerodinamis yang lebih baik, serta penggunaan mesin jet yang lebih efisien.
Aurora D8 menggunakan konsep “double bubble” secara horizontal, yang berarti desain badan pesawatnya memiliki dua lapisan yang melengkung secara horizontal, mirip dengan struktur gelembung ganda. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis pesawat, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi. Konsep ini juga memungkinkan peningkatan kapasitas penumpang dan kenyamanan dalam pesawat.
Namun, ada beberapa alasan mengapa konsep pesawat double bubble belum diterapkan secara luas dalam penerbangan komersial, yang pertama adalah kesulitan dalam desain. Desain pesawat double bubble memerlukan teknologi dan pemahaman yang lebih baik tentang aerodinamika dan struktur pesawat untuk memastikan keamanan dan kinerja yang optimal. Hal ini memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang besar.
Inilah Aurora D8, Wujud Desain Pesawat Masa Depan Besutan NASA, Beroperasi 2030
Kemudian yang kedua biaya pengembangan. Pengembangan pesawat baru memerlukan investasi besar, dan produsen pesawat harus memastikan bahwa investasi ini akan menghasilkan pengembalian yang memadai. Pengembangan pesawat double bubble mungkin dianggap terlalu berisiko atau mahal.
Dan yang terakhir, perubahan kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar penerbangan dapat berubah seiring waktu, dan produsen pesawat mungkin lebih memilih untuk fokus pada pengembangan pesawat yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.