Tuesday, October 7, 2025
HomeDaratMeski Tak Layani Penumpang, Stasiun Susuhan dan Minggiran Punya Sejarah Menarik

Meski Tak Layani Penumpang, Stasiun Susuhan dan Minggiran Punya Sejarah Menarik

Stasiun kereta api (KA) yang dilintasi kereta lokal, tak melulu berhenti untuk melayani naik dan turun penumpang. Seperti halnya di kedua stasiun berikut. Ya, berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Stasiun Susuhan dan Minggiran merupakan stasiun kecil yang masih aktif hingga kini. Peran stasiun ini ternyata hanya melayani perjalanan kereta api saja.

Stasiun Susuhan dan Minggiran ini berada di jalur antara Kertosono hingga Stasiun Kediri. Jika dilihat stasiun dengan ornamen unik yakni berupa tembok bebatuan tersebut hanya melayani kereta api yang bersilang dari arah berlawanan. Tak heran jalur di lokasi tersebut hanya jalur tunggal (single track). Tak hanya itu sistem persinyalan pun masih menggunakan mekanik (manual).

Stasiun Minggiran hanya digunakan sebagai persilangan kereta dan tidak untuk naik dan turun penumpang. (Foto: Dok. Istimewa)

Dari sisi sejarah, ternyata Stasiun Susuhan dan Minggiran yang berada di Kabupaten Kediri ini dibangun pada masa kolonial Belanda, sekitar akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Pembangunan kedua stasiun ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan kereta api oleh perusahaan kolonial Staatsspoorwegen (SS) di jalur Kertosono – Kediri– Blitar.

Tak hanya itu, selama masa kolonial, Stasiun Susuhan dan Stasiun Minggiran aktif digunakan sebagai titik singgah teknis bagi kereta barang dan penumpang. Jalur yang melewati kedua stasiun ini pun dirancang untuk memperlancar distribusi hasil bumi seperti tebu, beras, kopi, dan hasil perkebunan lainnya dari daerah pedalaman Kediri menuju pelabuhan-pelabuhan besar di Jawa Timur.

Seperti yang dijelaskan bahwa jalur di wilayah ini sejak dulu masih menggunakan jalur tunggal. Sehingga Kereta-kereta apapun termasuk yang membawa hasil pertanian dan perkebunan harus berhenti di sini untuk menunggu giliran melintas atau memberi jalan bagi kereta lain dari arah berlawanan.

Fungsi Stasiun Susuhan dan Minggiran tetap bertahan sebagai titik persilangan penting, meskipun volume aktivitasnya menurun seiring berkembangnya transportasi jalan raya dan perubahan pola distribusi barang.

Hingga kini, Stasiun Susuhan dan Stasiun Minggiran tetap mempertahankan fungsinya sebagai stasiun hanya untuk persilangan dan penyusulan kereta api. Keduanya tidak melayani naik-turun penumpang.

Dalam sistem jalur tunggal, titik-titik persilangan ini menentukan kelancaran jadwal kereta api, keselamatan perjalanan, dan efisiensi operasional kereta di jalur padat. Tanpa stasiun seperti Stasiun Susuhan dan Stasiun Minggiran, lalu lintas kereta api di jalur Kediri dan sekitarnya bisa mengalami keterlambatan besar bahkan berisiko tabrakan.

Hingga kini, Stasiun Susuhan dan Stasiun Minggiran tetap mempertahankan fungsinya sebagai stasiun hanya untuk persilangan dan penyusulan kereta api. Meskipun dibangun dengan desain sederhana, namun keduanya tidak melayani naik dan turun penumpang.

Yuk Kenali Lagi Stasiun-stasiun Kereta Api Tertua yang Masih Aktif Hingga Kini

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru