Lokasi keberadaan jembatan ini membuat masyarakat yang gemar mengabadikan dengan kamera dapat merasakan keindahannya. Lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau dengan angkutan umum maupun kereta api, seakan tak cukup sehari untuk mampir ke lokasi yang eksotik. Ya, dinamakan Jembatan Lahor karena berada diatas aliran Kali Lahor yang berdekatan dengan objek wisata Bendungan Ir. Sutami atau yang lebih dikenal dengan Bendungan Karangkates.
Baca juga: Jembatan Kereta Bukit Duri, Berdesain Klasik Tapi Terlupakan
Keberadaan Jembatan Lahor ini menjadi salah satu view yang menarikdi Kawasan PLTA Karangkates. Jembatan yang terletak di Km 86+23 ini merupakan salah satu yang sering dikunjungi oleh para penikmat foto/videografi untuk mendapat objek sekaligus kereta api yang melintas.
Jembatan bernomor BH 362 ini berada 300 meter dari sinyal muka Stasiun Pohgajih dari arah Malang. Petak jalan relnya terdapat lengkungan yang dipisahkan buki-bukit sehingga jembatan ini seperti penghubung antara dua bukit yang dipisahkan oleh Kali Leso. Panjang jembatan ini sekitar 100 meter dengan ketinggian sekitar 30 meter dari dasar Kali Lahor. yang banyaknya bebatuan. Keunikan dari Jembatan Lahor ini adalah bangunan daar yang dibuat oleh Statsspoorwegen (SS) dan konstruksi baja jembatannya dibuat olh Jepang, sehingga disebut juga dengan Jembatan Holand Nippon.
Jembatan yang dibangun sejak tahun 1880 bersamaan dengan pembangunan lintas Malang-Blitar pernah alami 2 kali pemugaran. Pertama ketika pembangunan Bendungan Ir. Sutami yang memotong jalur KA sehingga harus dibuatkan terowongan pada 11 Mei 1964 yang dtenderkan kepada perusahaan Jepang yaitu Kawasaki Steel, Nippon Sharyo dengan type jembatan B no 4 10/JIS dan pemugaran kedua pada tahun 1984.
Baca juga: Jembatan Sungai Yalu – Jembatan Kereta Penghubung Cina dan Korea Utara
Kereta api yang melintas pertama kali saat itu ditarik lokomotif BB 300 22 dengan membawa 3 rangkaian kereta, sewaktu Terowongan Karangkates diresmikan oleh Presiden Soeharto. Saat ini Jembatan Lahor masih terus dilakukan perawatan dan sempat berganti pada bantalan rel yang berada di jembatan dengan kayuu ati yang lebih kuat. Karena banyaknya kereta api yang melintas, Jembatan Lahor menjadi penopang dan penahan lalu lintas kereta api yang memungkinkan pondasinya tahan lebih lama. (PRAS – Cinta Kereta Api)