Tuesday, October 21, 2025
HomeHot NewsMS Prinsendam Pernah Mampir ke Indonesia dan Tenggelam 11 Oktober 1980

MS Prinsendam Pernah Mampir ke Indonesia dan Tenggelam 11 Oktober 1980

Empat puluh lima tahun lalu, dunia maritim dikejutkan oleh tenggelamnya kapal pesiar MS Prinsendam milik Holland America Line. Kapal yang diluncurkan Juli 1972 itu tenggelam di perairan Teluk Alaska pada 11 Oktober 1980, menjadi salah satu insiden pelayaran besar pada masanya.

Kebakaran di ruang mesin memicu malapetaka. Api yang cepat menyebar membuat nakhoda memutuskan untuk mengevakuasi seluruh penumpang. Saat itu, MS Prinsendam membawa lebih dari 500 orang, termasuk penumpang dan awak kapal.

Evakuasi besar-besaran dilakukan dengan bantuan Coast Guard Amerika Serikat, kapal dagang Soviet, serta kapal tanker yang kebetulan berada di jalur pelayaran. Berkat koordinasi internasional tersebut, seluruh penumpang berhasil diselamatkan—suatu keberhasilan yang jarang terjadi pada kecelakaan laut dengan skala besar.

Namun, beberapa hari setelah evakuasi, MS Prinsendam akhirnya tenggelam sepenuhnya di Laut Bering. Kapal sepanjang 164 meter itu pun resmi hilang dari lautan, menyisakan kisah dramatis tentang kerjasama lintas negara dalam penyelamatan maritim.

Meski namanya kemudian dipakai kembali oleh kapal lain pada 1988, bagi banyak pecinta sejarah pelayaran, MS Prinsendam (1973–1980) akan selalu dikenang sebagai kapal pesiar elegan yang berakhir tragis di dinginnya perairan Alaska.

Sejak awal, kapal yang dioperasikan oleh Holland America Line ini memang dirancang bukan untuk semua orang. Target utamanya adalah kalangan miliarder dan sosialita dari berbagai penjuru dunia, terutama Asia, yang ekonominya mulai menggeliat.

Prinsendam menawarkan pengalaman eksklusif. Mulai dari restoran mewah, pertunjukan di atas kapal, hingga kabin elegan bak hotel bintang lima. Namun kemewahan bukan satu-satunya daya tariknya. Prinsendam juga dibangun dengan standar keselamatan tinggi. Kapal ini dirancang tahan menghadapi cuaca ekstrem dan gelombang besar di lautan terbuka.

Struktur lambungnya diperkuat, sistem navigasi cukup modern untuk zamannya, dan protokol keamanannya dirancang agar tetap stabil bahkan dalam kondisi darurat. Prinsendam bukan hanya mewah, tapi juga tangguh.

Di Indonesia, gaung kemewahan Prinsendam sempat mampir. Menurut laporan Sinar Harapan (24 September 1978), kapal ini menawarkan pelayaran dari Singapura, Penang, Nias, lalu lanjut ke Indonesia Timur dalam rentang 5-9 hari.

Selama enam bulan pelayaran di perairan Indonesia, tiket harga selangit Prinsendam selalu ludes. Begitu pula tiket internasional yang membawa penumpang dari Indonesia menuju Amerika Serikat. Tentu, semua itu datang dengan harga yang tidak murah. Sekitar US$3-6 ribu.

MS Insignia Tiba, Tutup Rangkaian Tiga Raksasa Kapal Pesiar di Buleleng

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru