Singapura akan mencabut pembatasan Covid-19 yang tersisa seperti mewajibkan masker di transportasi umum mulai Senin depan, ketika negara pulau tersebut menyesuaikan respons wabah penyakitnya ke level terendah.
Penurunan Kondisi Sistem Respons Wabah Penyakit (Disease Outbreak Response System Condition/Dorscon) dari kuning menjadi hijau terjadi karena situasi pandemi global dan lokal stabil dan penyakitnya ringan, terutama di antara individu yang divaksinasi.
Dikutip dari Straitstimes.com (9/2/2023), Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada hari Kamis, mencatat bahwa Covid-19 saat ini menimbulkan gangguan minimal terhadap kapasitas layanan kesehatan dan orang-orang.
Namun, Kementerian Kesehatan akan tetap mewajibkan penggunaan masker bagi pengunjung, staf, dan pasien di lingkungan perawatan kesehatan dan perumahan seperti bangsal rumah sakit, klinik, dan panti jompo, di mana terdapat interaksi dengan pasien, kata satuan tugas multi-kementerian yang menangani Covid-19 di sebuah konferensi media.
Vaksinasi akan terus ditawarkan secara gratis kepada semua warga negara Singapura, penduduk tetap, pemegang izin jangka panjang, dan pemegang izin jangka pendek tertentu.
Setiap orang yang berusia lima tahun ke atas masih harus mendapatkan perlindungan minimum – tiga dosis vaksin mRNA atau vaksin Novavax, atau empat dosis vaksin Sinovac – sementara Pemerintah akan merekomendasikan agar kelompok tertentu mengambil suntikan penguat setiap tahun.
Baca juga: Bus Party Bikin Happy, Tapi Bisa Gagalkan Upaya Singapura Cegah Penularan Covid-19
Namun, subsidi pandemi akan semakin diperkecil karena Covid-19 diperlakukan sebagai penyakit endemik. Perawatan tidak lagi disubsidi penuh, dan pasien harus membayar untuk setiap tes Covid-19.