Idenya terbilang sederhana, meski begitu belum banyak atau jarang yang menerapkannya. Contohnya adalah halte bus yang dilengkapi fasilitas dock charging untuk beragam perangkat elektronik. Hebatnya sumber listrik yang dihasilkan pun memanfaatkan energi terbarukan, yaitu lewat panel sinar surya.
Itulah yang menjadi terobosan Negara bagian North Carolina (NC) di Amerika Serikat untuk menghadirkan fasilitas pengisi baterai ponsel di halte bus. Ini dibuat untuk memudahkan pengguna seperti siswa sekolah yang bisa mengisi baterai mereka sembari menunggu Wolfline di North Carolina State Univesity.
Dilansir dari newsobserver.com (30/3/2017), halte bus di Dan Allen yang dekat dengan Witherspoon Students Center ini dilengkapi dua panel surya dengan kekuatan 160 watt dan berada di atap halte bus ini. Calon penumpang bus harus membawa kabel USB untuk mengisi baterai ponsel mereka agar terhubung ke sistem pada panel surya. Energi yang tersimpan pada panel surya ini, bertahan cukup lama yakni semalaman dan dalam rentang waktu hari mendung.
“Energi matahari sangat hemat biaya dan juga ramah lingkungan. Kami ingin menampilkan itu,” ujar Christian Rust salah seorang mahasiswa NC yang mempelopori proyek ini.
Pihak universitas, mempromosikan praktek-praktek yang akan menjadi teknologi berkelanjutan di kampus. Kelompok mahasiswa ini pun membuat proyek jangka panjang dan membuat pelatihan dalam lokakarya. Tahun 2015 lalu, kelompok ini memasang payung-payung panel solar di teras belakang dekat Tucker Residence Hall dan James B Hunt Jr Library. Di sini, siswa bisa mengisi perangkat mobile mereka melalui kabel USB pada 9 bagian bawah dengan panel surya letaknya di atas atap.
“Kami ingin beralih ke sesuatu yang lebih besar dari itu, jadi kami memilih sebuah stasiun bus karena semua penduduk di NC naik bus dan kami benar-benar ingin mengembangkan ide itu di depan siswa,” ujar Rust. Dengan adanya sistem panel surya, kelompok pembuatnya menerima bantuan dana lebih dari US$10.800 dari negara bagian NC untuk program berkelanjutan yang mendukung proyek tersebut.
“Aku benar-benar suka dengan proyek ini, karena memiliki potensi yang berkelanjutan di kampus. Saya juga bangga dengan siswa yang mengidentifikasi kebutuhan di kampus dan mengembangkan solusi berkelanjutan ini,” ujar Rebekah Dunstan selaku koordinator program di universitas.
Ada lebih dari 1.200 orang dalam seminggu berada di Wolfline pada sistem bus negara bagaian NC yang menggunakan halte bus Dan Allen. Dalam proyek ini, tantangan terbesar yakni menemukan produsen yang mampu memenuhi persyaratan proyek sejak kelompok ini menggunakan halte bus yang sudah ada bukan halte baru.
Di halte bus, selama libur musim semi pada bulan Maret, akan dipasang panel surya. Sejauh ini banyak yang antusias dengan proyek tersebut dan nantinya juga berfungsi sebagai pendahulu untuk halte bus lainnya.