Saturday, April 20, 2024
HomeDaratPandemi Menyerang, Warga AS Pilih Naik Sepeda Ketimbang Angkutan Umum

Pandemi Menyerang, Warga AS Pilih Naik Sepeda Ketimbang Angkutan Umum

Transportasi massal saat ini menjadi salah satu yang paling dihindari oleh banyak orang untuk bepergian. Banyak dari orang-orang memilih menggunakan kendaraan pribadi dari pada mengambil risiko besar terinfeksi di dalam angkutan umum.

Baca juga: Masih Belum Berminat? Sepeda Listrik Xiaomi Ini Bisa Dilipat Seukuran Ransel!

Hal ini kemudian membuat masyarakat di Amerika Serikat beberapa diantaranya memilih menggunakan sepeda. Seorang senimana bernama John Donohue yang tinggal di Brooklyn mengatakan dirinya lebih memilih sepeda saat ini dan belum yakin kapan akan nyaman dengan transportasi massal lagi.

“Saya berusia 51 tahun dan sehat. Tetapi saya tidak ingin naik kereta bawah tanah, karena tidak memiliki mobil maka saya menggunakan sepeda,” ujar Donohue.

KabarPenumpang.com merangkum reuters.com, pandemi virus corona yang juga meluas di AS telah memicu lonjakan penjualan sepeda. Produsen utama dan para pengecer mengatakan hal tersebut. Mereka membeli sebagian untuk berolahraga dan lainnya memiliki alasan yang sama dengan Donohue untuk menghindari risiko penularan di bus atau kereta bawah tanah.

Dia berencana untuk menggunakan hibrida 24-gear barunya untuk perjalanan seperti kunjungan rutin ke sebuah percetakan di kota yang biasanya ia kunjungi dengan kereta bawah tanah.

Sekitar 870 ribu orang Amerika, rata-rata, pergi-pulang bekerja dengan sepeda dalam lima tahun terakhir, atau sekitar 0,6 persen dari semua pekerja, menurut Biro Sensus AS.

Angka ini lebih tinggi di daerah perkotaan, sekitar 1,1 persen, dan sekitar 20 kota dengan setidaknya 60 ribu penduduk memiliki tingkat sekitar lima persen atau lebih. Namun, survei yang lebih baru menunjukkan persentase pekerja AS yang lebih tinggi menggunakan sepeda untuk bekerja.

Survei perusahaan riset swasta Statista Inc. pada tahun 2019 menunjukkan lima persen mengendarai sepeda mereka sendiri, sementara satu persen lainnya menggunakan layanan berbagi sepeda, pilihan yang semakin umum di kota-kota besar.

Pemerintah telah menyatakan sepeda sebagai wahana transportasi yang penting, sehingga banyak toko sepeda tetap buka meskipun bisnisnya tutup. Menurut Asosiasi Dealer Sepeda Nasional, sekitar tiga perempat dari penjualan sepeda AS melalui toko besar. Sementara banyak gerai rantai barang olahraga khusus tutup, pedagang umum seperti WalMart Stores Inc (WMT.N), penjual sepeda terbesar, tetap buka.

Kent International Inc., yang mengimpor sepeda dari Cina dan juga membuatnya di pabrik di Carolina Selatan, mengatakan penjualan sepeda dengan harga murah telah melonjak selama sebulan terakhir. Kent sudah kehabisan stok pada lima dari 20 model topnya dan berharap itu akan meningkat menjadi sepuluh pada akhir bulan, kata kepala eksekutif dan ketua Arnold Kamler.

Dia mencatat pasokan mengalir dari Cina, yang telah membuka kembali banyak basis manufakturnya selama sebulan terakhir. Kamler mengatakan penjualan di sebagian besar pengecer besar yang dia suplai naik 30 persen bulan lalu dan naik lebih dari 50 persen hingga bulan April, dengan lonjakan permintaan memaksanya untuk mengubah pengaturan pengiriman.

Baca juga: Keren, Kemenhub Dorong Penjual Kopi Keliling Pakai Sepeda Listrik

Kamler biasanya mengimpor sepeda ke pelabuhan di Pantai Timur dan Barat. Tetapi dengan banyak pengecer meminta lebih banyak sepeda, dia sekarang mengarahkan semua pengiriman ke pelabuhan-pelabuhan Pantai Barat, lalu mengangkutnya ke seluruh negeri.

“Itu menambah biaya pengiriman, tetapi dapat memotong minggu waktu pengiriman,” ujar Kamler.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru