Sempat diisukan bakal menyingkirkan akun para ‘pengganggunya’ pasca membeli Twitter. Salah satu yang bakal terkena imbasnya ialah akun Twitter @ElonJet yang sempat membuat orang terkaya di dunia itu jengkel karena terus mengawasi pergerakan jet pribadinya. Belakangan itu dibantah. Ia berkomitmen untuk tetap menunjung tinggi kebebasan bereskpresi di media sosial sekalipun menimbulkan risiko keamanan baginya.
Baca juga: Elon Musk ‘Sogok’ Mahasiswa Rp71 Juta Agar Tutup Akun Twitter dan Berhenti Lacak Jet Pribadinya
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengatur agar seluruh pesawat beroperasi dengan mengaktifkan transponder Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) yang berfungsi mengirimkan sinyal yang dapat dilacak publik. Demi privasi, pemilik pesawat dapat merahasiakan nomor penerbangannya, sehingga publik tidak tahu kemana pesawat menuju.
Meski begitu, pesawat tetap wajib mengaktifkan transponder dan karenanya tetap dapat dilacak oleh publik, termasuk pesawat jet pribadi Elon Musk. Itu bisa dilacak oleh siapapun, salah satunya Jack Sweeney yang secara profesional telah melacak ratusan bahkan ribuan penerbangan pribadi Musk melalui akun Twitter @ElonJet. Berkat skill IT tingkat tingginya, ia berhasil melacak secara kontinu setiap pergerakan pesawat Elon Musk.
Pada awal Januari lalu, Elon Musk, di puncak kejengkelannya, menawarkan Jack Sweeney uang sebesar US$5.000 atau Rp71 juta (kurs 14.400) agar tak melacak pesawat jet pribadinya Gulfstream G650 ER. Lebih dari itu, Elon Musk meminta agar akun @ElonJet ditutup permanen.
Sayangnya, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah. Dalam direct message atau DM Twitter balasan Jack Sweeny, ia meminta ditambahkan “0” di belakang menjadi US$50.000.
My commitment to free speech extends even to not banning the account following my plane, even though that is a direct personal safety risk
— Elon Musk (@elonmusk) November 7, 2022
Menurutnya, itu mungkin akan bermanfaat untuk aktivitas perkuliahannya atau mungkin bisa membeli Tesla Model 3. Elon pun membalas yang intinya ia tak setuju dengan permintaan gila dari Jack. Jack balik membalas dan sejak saat itu Elon Musk tak pernah membalasnya lagi.
Setelah bernegosiasi panjang, Elon Musk akhirnya resmi jadi pemilik Twitter pada 6 November lalu dan langsung menyita perhatian Jack Sweeney.
Melalui akun Twitternya @JxckSweeney, ia membuat voting online dengan narasi apakah Elon Musk akan memblokir akun Twitter @ElonJet atau tidak. 58 peren lebih dari 25 ribu voters menjawab ‘Ya’ atas pertanyaan tersebut.
Tak ingin itu menjadi bola liar, Elon Musk menulis cuitan di akun Twitter resminya yang mengungkapkan komitemennya terhadap kebebasan berekspresi sekalipun itu menimbulkan risiko keamanan.
Baca juga: “Elon Musk” Rusia Kembangkan Drone Kargo Bertenaga Hidrogen, Bisa Melesat Sampai Mach 15
“Komitmen saya untuk kebebasan berbicara meluas bahkan untuk tidak melarang akun mengikuti pesawat saya, meskipun itu adalah risiko keselamatan pribadi langsung,” cuitnya. Kendati begitu, netizen pro Elon Musk tetap menyerang Jack Sweeney dan menuntutnya menutup akun @ElonJet. Jack pun menegaskan ia tidak akan menuruti permintaan itu. Ia memiliki landasan hukum yang jelas atas itu.
“Akun ini berhak memposting keberadaan jet, data ADS-B bersifat publik, setiap pesawat di dunia wajib memiliki transponder, Bahkan kebijakan Twitter AF1 (@AirForceTrack) menyatakan data yang ditemukan di situs lain diizinkan untuk dibagikan di sini sebagai dengan baik,” jelasnya melalui akun @ElonJet.