Tuesday, May 6, 2025
HomeAnalisa AngkutanPendapatan Charter Tumbuh 92%, Kinerja Komersial Garuda Indonesia Menguat di Q1 2025

Pendapatan Charter Tumbuh 92%, Kinerja Komersial Garuda Indonesia Menguat di Q1 2025

Meski tengah mengalami penurunan jumlah armada pesawat,  PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk secara konsolidasi mencatatkan penguatan kinerja komersial yang tumbuh positif sepanjang kuartal I 2025. Hal tersebut ditandai dengan pertumbuhan pendapatan dari segmen penerbangan tidak berjadwal (charter) yang meningkat sebesar 92,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan positif ini terutama ditopang oleh peningkatan trafik pada pasar charter umrah. Hal tersebut mencerminkan keberhasilan strategi Garuda Indonesia tahun ini untuk makin mengoptimalkan perjalanan umrah, serta didukung oleh pemulihan bisnis penerbangan global.

Adapun pendapatan pangsa pasar charter (penerbangan tidak berjadwal) Garuda Indonesia pada kuartal 1-2025 tercatat sebesar US$37.958.218. Pertumbuhan tersebut ditunjang oleh pencatatan trafik penumpang charter selama kuartal 1-2025 sebesar 24.618 penumpang tumbuh 104% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut turut terefleksikan melalui sedikitnya 69 penerbangan yang utamanya turut dikontribusikan oleh penumpang charter umrah.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut menjadi sinyal positif atas keberlanjutan proses pemulihan dan transformasi bisnis yang tengah dijalankan perseroan.

“Penguatan kinerja charter ini menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan kami. Permintaan yang meningkat, khususnya pada segmen umrah dan perjalanan grup, turut memperkuat posisi Garuda sebagai penyedia layanan penerbangan yang adaptif terhadap dinamika pasar,” jelas Wamildan.

Secara keseluruhan, pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat sebesar US$723,56 juta, meningkat 1,63% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain pertumbuhan dari charter, pendapatan ini juga ditopang oleh peningkatan volume penumpang dan kargo.

Sepanjang Januari hingga Maret 2025, Garuda Indonesia Group mengangkut 5,12 juta penumpang, terdiri dari 2,64 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang Citilink. Tingkat keterisian kursi (seat load factor) tercatat sebesar 78,8%, naik 5% dibandingkan kuartal I 2024.

Di sektor kargo, volume angkutan meningkat 5% menjadi 58.145 ton, yang terdiri dari 34.715 ton oleh Garuda Indonesia dan 23.430 ton oleh Citilink. Kinerja ini memperlihatkan akselerasi pemulihan bertahap pada lini bisnis kargo yang sempat mengalami perlambatan pasca pandemi.

Sementara, rata-rata ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/ OTP) Garuda Indonesia secara grup selama kuartal pertama mencapai 88,19%, menjadikannya salah satu maskapai dengan performa ketepatan waktu terbaik di kawasan regional.

Dari sisi keuangan, Garuda Indonesia juga berhasil mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar US$162,27 juta, meningkat 87,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional dan penguatan likuiditas perusahaan.

Oleh karena berbagai kinerja baik tersebut, perusahaan mampu menekan kerugian bersih secara signifikan yaitu sebanyak 12,54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau dari US$86,82 juta di kuartal I 2024, menjadi US$75,93 juta di kuartal I 2025. Nilai rugi bersih tersebut terutama disebabkan oleh beban keuangan sebesar US$124,57 juta yang antara lain merupakan komitmen restrukturisasi pembiayaan, sebagai bagian dari strategi turnaround jangka panjang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru