Friday, March 29, 2024
HomeBasis AplikasiPeneliti UCLA Sebut Ride-Hailing Khusus Wanita Kurang Efektif

Peneliti UCLA Sebut Ride-Hailing Khusus Wanita Kurang Efektif

Seorang peneliti dari UCLA (University of California Los Angeles) mengatakan bahwa layanan perjalanan khusus wanita dapat membuat perjalanan yang aman lebih aman bagi wanita, tetapi mungkin tidak layak jika ditinjau dari segi ekonomi dan kondisi di lapangan. Christopher Tang, seorang profesor terkemuka di Sekolah Manajemen UCLA Anderson, yang juga turut menyoroti layanan perjalanan khusus wanita mengatakan ide ini muncul setelah maraknya serangan seksual dan pembunuhan terhadap penumpang wanita yang dilakukan oleh pengemudi layanan ride-hailing dan ride-sharing seperti Uber dan Lyft.

Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Dia Perbedaan Antara Ride-Sharing dan Ride-Hailing

“Selama tiga tahun terakhir, ada serangkaian laporan tentang penumpang wanita … yang mengalami pelecehan seksual, diperkosa atau bahkan dibunuh oleh pengemudi pria,” ujar Christopher Tang, dikutip KabarPenumpang.com dari laman dailybruin.com (24/1/2019).

Ya, maraknya pelcehan yang terjadi pada penumpang wanita membuat perusahaan penyedia jasa mau tidak mau untuk memutar otak guna memberikan kenyamanan dan menjamin keselamatan para penumpangnya. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh pihak perusahaan guna menanggapi hal seperti ini adalah memberikan opsi layanan yang spesifik gender terkait pengemudi dan penumpang. Sebut saja SheTaxis dan Safr di Amerika Serikat yang ditujukan khusus untuk wanita

“Motivasi pertama (untuk menyediakan layanan perjalanan khusus wanita) adalah soal keselamatan, … lalu aksesibilitas. Beberapa wanita mungkin tidak bisa mendapatkan pengemudi berjenis kelamin pria … (terutama) di beberapa budaya lain, seperti beberapa budaya Muslim, di mana pria biasanya tidak berinteraksi dengan wanita dalam lingkungan sosial,” tandas Christopher Tang.

Tentu saja, dengan hadirnya layanan semacam ini, maka lapangan pekerjaan untuk para wanita pun turut terbentuk – terutama di negara-negara berkembang dimana para wanita ini akan juga berusaha untuk mencari uang.

“Dari sudut pandang ekonomi, (layanan semacam itu) dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi pengemudi wanita,” lanjutnya.

Baca Juga: Seberapa Perlu Layanan Ride-Sharing Merata di Berbagai Daerah?

Namun tidak semua wanita memiliki alur pikiran seperti yang sudah disebutkan di atas, yang pada akhirnya opsi ini tidak terlalu maksimal dimanfaatkan. Belum lagi jika layanan ride-hailing atau ride-sharing khusus untuk wanita ini benar-benar sudah dengan optimal dimanfaatkan, maka jumlah kendaraan di jalanan akan secara otomatis mengalami peningkatan – dan berdampak pada kemacetan yang semakin memerah.

Bak permasalahan yang semakin meradang, diperlukannya ketegasan dari pihak perusahaan untuk semakin meningkatkan pengawasan terhadap para pengemudinya guna mencegah pelecehan terhadap kaum Hawa – kasus semacam ini bisa semakin diminimalisir.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru