Maskapai penerbangan asal Hungaria, Wizz Air belum lama ini dikabarkan telah meluncurkan program Cabin Crew to Captain. Program tersebut bertujuan untuk memungkinkan para awak kabin atau pramugari mewujudkan impian mereka menjadi pilot lewat program itu.
Baca juga: Maskapai Penerbangan Andalkan Erdorse Selebriti untuk Dongkrak Popularitas, Efektifkah?
Dilansir ukaviation.news, program ini merupakan yang pertama untuk industri penerbangan global. Nantinya, para pramugari yang berminat dan potensial terlebih dahulu dibekali pelatihan terbang secara intensif (selama 22 bulan berupa kursus darat ab-initio) disusul pelatihan terbang di Trener Flight School, di Nyíregyháza, Hungaria, selama 18 bulan.
Tak hanya itu, para taruna nantinya juga akan dibekali dengan bantuan sejenis insentif, uang transport dan akomodasi, serta menawarkan jadwal kerja lebih fleksibel, mengikuti jadwal pelatihan.
Jika kandidat berhasil lolos tes program Cabin Crew to Captain atau program peningkatan pramugari menjadi pilot, di samping memenuhi persyaratan umum maskapai, otomatis para taruna akan menjadi pilot trainee Wizz Air dan didaftarkan dalam pelatihan lebih lanjut perusahaan. Dari Pilot trainee kemudian akan menjadi First Officers setelah berhasil melewati uji penerbangan terakhir.
Head Of Flight Operations sekaligus Chief Pilot Wizz Air, Kapten Darwin Triggs, menyebut program tersebut didedikasikan oleh perusahaan untuk para pramugari yang memiliki minat tinggi menjadi pilot. Hal ini juga sekaligus sebagai salah satu langkah strategis maskapai dalam mempersiapkan diri memperluas ekspansi pasar.
Selain itu, program tersebut, lanjutnya, juga menunjukkan bentuk dukungan perusahaan terkait isu kesetaraan gender dalam penerbangan dan perkembangannya dalam industri ini di masa depan.
“Kami sangat senang meluncurkan program Cabin Crew to Captain yang terkemuka di industri penerbangan dan didedikasikan untuk pramugari Wizz, yang bercita-cita menjadi pilot,” jelasnya.
“Ini adalah peluang besar bagi mereka untuk mengembangkan karir dan terus berproses di perusahaan ini, seiring ekspansi maskapai dalam memperluas jaringan armada dan rute. Kami percaya bahwa program ini juga akan mendukung kesetaraan gender dalam penerbangan dan pertumbuhannya yang berkelanjutan,” tambahnya.
Baca juga: Ellen Church, Pramugari Pertama di Dunia yang Juga Punya Lisensi Pilot
Menariknya, selain program ini tidak terbatas untuk pramugari Wizz Air saja, melainkan juga terbuka untuk seluruh pramugari dari seluruh maskapai. Tentu, bila lolos ujian sampai tahap terakhir, mereka akan bergabung dengan Wizz Air, bukan kembali ke maskapai semula dan memulai karir baru sebagai pilot di sana.
Di industri penerbangan dunia, pramugari yang juga memiliki lisensi pilot bukanlah barang baru. Bahkan, pramugari pertama di dunia pada tahun 1930 silam, Ellen Church, tercatat juga sebagai pramugari pertama yang mempunyai lisensi pilot. Pramugari kelahiran 22 September 1904 itu awalnya memang bercita-cita menjadi pilot. Impian tersebut akhirnya harus kandas karena posisinya sebagai wanita dan kemudian banting setir menjadi pramugari pertama di dunia bersama Boeing Air Transport.