Tuesday, September 16, 2025
HomeBus AKAP"Pinem", PO Bus Asal Tanah Karo

“Pinem”, PO Bus Asal Tanah Karo

Sumatera Utara memiliki beragam suku, dan beragam pula pemilik transportasi darat seperti bus. Selain ALS, ada Bus Pinem yang memiliki trayek Medan ke Ujung Batu dan Rokan ke Mahato.

Perusahaan otobus (PO) ini didirikan oleh Nomen Pinem yang merupakan orang Batak Karo yang juga memiliki hubungan dengan PO Liberty dan PO Medan Jaya. Berdiri tahun 1960-an, bus Pinem sendiri menyediakan layanan antar penumpang dan barang.

Di awal kehadirannya, bus Pinem menggunakan armada CHevrolet dan tahun 1970 barulah menggunakan Mercedes-Benz dan L300. Kala itu, PT Pinem Abdi Rakyat memiliki 13 cabang dan mempekerjakan 13 pengemudi serta tiga pegawai loket.

Bisa dikatakan, nama bus Pinem yang dikenal dengan Bos Pinem ini menjadi salah satu legenda transportasi darat asal Sumatera Utara. Perusahaan otobus ini lahir dari tanah Karo dan sudah puluhan tahun menjadi penghubung utama masyarakat Sumatera dengan berbagai kota besar di Pulau Jawa.

Bus Pinem didirikan pada era 1970-an oleh keluarga Pinem di Kabanjahe, Tanah Karo. Awalnya, usaha ini dimulai dengan beberapa unit bus yang melayani rute pendek di sekitar Sumatera Utara. Namun, melihat tingginya kebutuhan perantau menuju kota-kota besar, armada Pinem kemudian merambah trayek lintas provinsi hingga lintas pulau.

Pada masa kejayaannya di dekade 1980–1990, Bus Pinem menjadi salah satu pilihan utama untuk rute Medan–Jakarta, Medan–Bandung, hingga Medan–Surabaya. Identitas khas tulisan besar “PINEM” di bodi bus membuatnya mudah dikenali.

Dengan harga tiket yang terjangkau dan layanan yang akrab bagi penumpang, Bus Pinem tak hanya sekadar sarana transportasi, melainkan juga bagian dari kisah mudik dan perantauan masyarakat Sumatera. Perjalanan panjang bus ini juga melewati masa-masa sulit.

Persaingan dengan perusahaan otobus besar lain, ditambah dengan maraknya penggunaan transportasi udara, membuat Pinem mengalami pasang surut. Beberapa trayek jarak jauh sempat berhenti beroperasi, dan armada lebih banyak fokus pada jalur antarkota dalam provinsi (AKDP) di Sumatera Utara.

Meski begitu, Bus Pinem tetap eksis hingga kini. Perusahaan berupaya memperbarui layanan dengan menghadirkan bus ber-AC, kursi yang lebih nyaman, serta fasilitas hiburan untuk menyesuaikan kebutuhan penumpang modern.

Bagi banyak orang, terutama masyarakat Karo dan Sumatera Utara, Bus Pinem bukan hanya angkutan umum, tetapi juga bagian dari sejarah panjang perjalanan darat di Indonesia. Nama Pinem telah melekat sebagai simbol nostalgia perjalanan jauh, mudik, hingga perjuangan perantau mencari penghidupan di kota besar.

Antusias! Warga Bojonegoro Jadikan Kereta Api Sebagai Transportasi Paling Favorit ke Surabaya

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru