Setelah mengalami kecelakaan pada Juni 2022, yakni saat melayani penerbangan rute Timika-Duma, kini ada kabar tragis lagi yang menimpat pesawat Pilatus Porter PC-6 milik maskapai Susi Air. Pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 pagi ini (7/2/2023) dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Informasi ini telah dibenarkan oleh Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri. “Memang benar ada laporan tentang pesawat milik Susi Air yang dibakar KKB di Paro, Kabupaten Nduga,” kata nya, dikutip dari Antara.
Pesawat Susi Air tersebut dipiloti Kapten Philips M. berkebangsaan Selandia Baru membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi. Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.
Pilatus PC-6 Porter tercatat memegang rekor sebagai pesawat yang mampu mendarat di lokasi tertinggi, untuk kategori fixed-wing aircraft. Pesawat bermesin tunggal ini tercatat pernah mendarat di gletser Dhaulagiri, Nepal, yang memiliki ketinggian 18.865 kaki atau 5.750 meter di atas permukaan laut.
Dilansir disciplesofflight.com, Pilatus Porter PC-6 buatan Pilatus Aircraft pertama kali diperkenalkan pada tahun 1959. Ketika itu, pesawat masih ditenagai oleh flat six 340 hp Lycoming GSO-480 yang hanya mampu mengangkut beban di bawah 2.000 pon. Cukup kecil untuk ukuran pesawat yang beroperasi di medan berat.

Barulah pada tahun 1961, pesawat dengan kemampuan STOL (Short Take-off Landing) ini mulai mendapat banyak peningkatan pada mesin tanpa mengubah desain awal pesawat. Seri ini dinamakan PC-6/A Turbo Porter dengan mesin 523 shp Turbomeca Astazou.
Seri Pialtus Porter PC-6 yang lebih bertenaga baru dirilis pada tahun 1964 menggunakan mesin Pratt & Whitney. Meski begitu, seluruh varian pesawat PC-6 keluaran dekade 60-70an belum ada yang mencolok.
Barulah pada tahun 1984, Pilatus Aircraft mengeluarkan seri yang paling populer sampai saat ini, Pilatus Porter PC-6/B2. Model B2 ini dilengkapi dengan mesin Pratt Whitney PT6A-27 yang sangat andal dan mampu menghasilkan 680 shp. Sayangnya itu diturunkan menjadi 550 shp di seri PC-6 selanjutnya.
Di dunia, pesawat Pilatus Porter PC-6 digunakan untuk banyak operasi, mulai dari survei udara dan pemetaan, perang (perang Vietnam), kargo, komuter, operasi SAR, pemadam kebakaran hutan, operasi medis, terjun payung, joyflight, dan banyak lagi, baik di medan padang pasir, salju, hutan, pegunungan, dan sebagainya.
Pilatus Porter PC-6 memiliki kemampuan untuk mendarat hampir di mana saja. Secara spesifik, pesawat ini mampu mendarat di lintasan yang cukup pendek (hanya sepanjang 250 meter) dengan permukaan yang disiapkan secara wajar.
Pilatus Porter PC-6 dengan muatan sekitar 900 kg, sangat diminati di Indonesia di mana lebih dari 250 (dari 650) landasan pacu lebih pendek dari 500 meter. Adapun pesawat jenis ini banyak digunakan Susi Air untuk beroperasi di wilayah Papua.
Sementara itu, berdasarkan situs Aerocorner, dikatakan bahwa pesawat jenis Pilatus PC-6 Turbo Porter ini memiliki harga jual mencapai US$ 1 juta atau setara dengan Rp 15 miliar (kurs Rp 15.000/dolar AS).