Malang yang selama ini menjadi destinasi wisata favorit, kini memiliki stasiun baru yang mulai beroperasi pada Senin (10/5/2021). Stasiun ini dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya. Stasiun Malang yang baru ini berada di Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang.
Baca juga: Stasiun Malang, Pertahankan Gaya Nieuwe Bouwen Bersiap Direnovasi
Nantinya kereta api jarak jauh akan dipindahkan ke bangunan Stasiun Malang yang baru di sisi timur. KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, Luqman Arif, Manajer Humas Daop 8 Surabaya mengatakan, pengoperasian stasiun baru dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan kereta api. Selain itu juga untuk pengembangan perkeretaapian di Jawa Timur khususnya wilayah Malang.
“Mulai Senin, 10 Mei 2021, Stasiun Malang Baru ini dioperasikan. Stasiun Malang Baru ini akan digunakan untuk keberangkatan kereta api jarak jauh. Pelayanan rapid test antigen dan GeNose C19 yang ada di stasiun eksisting akan dipindahkan di Stasiun Malang yang baru,” ujar Luqman.
Dia menambahkan, kehadiran Stasiun Malang yang baru juga akan terus meningkatkan layanan mereka agar tetap bisa berkompetitif dengan angkutan moda darat lainnya. Luqman mengtakan, saat ini hanya ada dua kereta api jarak jauh yang beroperasi di Stasiun Malang baru yakni KA Tawang Alun relasi Malang menuju Ketapang dan Banyuwangi.
Selain itu ada KA Gajayana relasi dari Malang menuju Gambir di Jakarta. Luqman menyebutkan, hanya dua kereta jarak jauh yang beroperasi karena adanya larangan mudik. Di mana kedua kereta ini melayani penumpang yang bukan mudik seperti perjalanan bisnis atau dinas luar kota.
Luqman mengatakan, keberadaan stasiun baru di sisi timur itu untuk mengurangi kepadatan penumpang di stasiun yang sudah ada sebelumnya. Karena itu, stasiun baru difokuskan pada pelayanan penumpang kareta jarak jauh dan stasiun yang lama fokus pada kereta lokal.
“Untuk memecah jumlah penumpang yang menumpuk di satu tempat. Sisi timur ini akan kami khususkan untuk penumpang kereta api jarak jauh. Sementara untuk kereta api lokal, kami fokuskan pada sisi barat. Jadi mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang kami rencanakan dan tidak ada lagi penumpukan penumpang,” jelasnya.
Stasiun Malang terbaru ini mampu menampung 2.500 orang. Karena masih masa pandemi, maka kuota maksimal sebanyak 50 persen dari total kapasitas.
Baca juga: Kereta Lewat, Makan “Bakso President” Malang Serasa Digoyang
“Untuk kapasitas pada sisi timur ini bisa menampung 2.500 penumpang. Tapi karena saat ini masih masa pandemi, mungkin separuh dari yang normal tersebut,” katanya.
Fasilitas di stasiun baru tak jauh berbeda dengan yang lama. Menurutnya, fasilitas itu sudah sesuai dengan standar minimum di Kementerian Perhubungan.