Saturday, April 27, 2024
HomeDaratRibuan Warga Turin Unjuk Rasa Dukung Hadirnya Kereta Berkecepatan Tinggi ke Lyon

Ribuan Warga Turin Unjuk Rasa Dukung Hadirnya Kereta Berkecepatan Tinggi ke Lyon

Puluhan ribu orang turun ke jalanan untuk berunjuk rasa di Turin kota Italia Utara pada Sabtu (10/11/2018) kemarin. Unjuk rasa ini untuk mendukung kehadiran jalur kereta api berkecepatan tinggi yang direncanakan hingga ke Lyon dan sudah menghadapi pertentangan bertahun-tahun terutama dengan kelompok-kelompok lingkungan.

Baca juga: Didera Masalah Politik, Jalur Kereta Cepat Perancis-Italia Terancam Batal

KabarPenumpang.com melansir dari laman channelnewsasia.com (11/11/2018), alun-alun kota Castello merupakan ibukota wilayah Piemont dan ini merupakan demonstrasi berskala besar pertama yang mendukung jalur kereta api Tav Lyon menuju Turin. Protes yang berujung demonstrasi ini muncul setelah pemerintah kota Turin yang dipimpin Five Star Movement (M5S) pada September lalu menyetujui mosi yang menuntut dihentikannya proyek tersebut.

Sedangkan pemerintah daerah Piemont sendiri sudah memutuskan mendukung TAV. Menteri Transportasi Italia dan Prancis diharapkan bertemu pada Senin (12/11/2018) untuk membahas proyek tersebut.

“Turin menutup diri, inilah mengapa kami pikir kami harus melakukan sesuatu sebagai warga negara. Turin telah turun ke jalan untuk mengatakan ya berkali-kali,” ujar Giovanna Giordano dan Patrizia Ghiazza.

Pendukung melihat proyek kereta api sebagai sumber pertumbuhan utama untuk wilayah tersebut dan Italia utara. Tahun 2016, Walikota Turin Chiara Appendino dari Five Star Movement mengatakan pada hari Sabtu bahwa pintu terbuka dan akan tetap terbuka dalam posting blog yang memperlihatkan foto pintu kantornya.

Baca juga: Saat Kembang Api Beraksi, 60 Orang Tewas Tertabrak Kereta Saat Festival Dussehra

Proyek Lyon-Turin akan melibatkan pembangunan terowongan sepanjang 57,5 ​​kilometer antara lembah Maurienne dan lembah Susa, untuk memotong waktu perjalanan antara dua kota menjadi dua jam dari empat jam saat ini. Luigi Di Maio, kepala politik dari M5S, menyerukan renegosiasi lengkap proyek, yang ia abaikan sebagai pemborosan uang publik.

Menteri Transportasi Perancis Elisabeth Borne mengatakan kepada majelis nasional pada hari Senin bahwa pemerintah tetap bertekad untuk menyelesaikan proyek tersebut. Uni Eropa telah berusaha mendorong kedua negara untuk maju. Total biaya terowongan diperkirakan mencapai 8,6 miliar euro (US$9,7 miliar), 40 persen dibiayai oleh UE, 35 persen oleh Italia, dan 25 persen oleh Perancis.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru