Semakin banyak penumpang yang bepergian antara dua kota terbesar di Cina kini memilih untuk menggunakan kereta cepat daripada pesawat. Maskapai penerbangan saat ini dalam kesulitan menyamai kenyamanan yang ditawarkan oleh jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang sangat modern di negara itu.
Peralihan ke kereta api telah menjadi begitu jelas pada rute Beijing-Shanghai yang sibuk sehingga industri perjalanan udara Cina telah memperingatkan bahwa pasarnya sedang terkisis, dengan maskapai penerbangan berebut untuk menarik kembali pelanggan dengan tiket yang lebih murah dan layanan limusin gratis.
Seperti dikutip South China Morning Post, penumpang melakukan lebih dari 52 juta perjalanan dengan kereta api antara Beijing dan Shanghai tahun lalu, sementara hanya sekitar 8,6 juta orang yang naik pesawat antara kedua kota tersebut, menurut platform penerbangan sipil Hangban Guanjia.
Pelancong bisnis khususnya semakin melihat kereta api berkecepatan tinggi sebagai pilihan yang lebih unggul, kata para ahli, dengan layanan tercepat China Railway sekarang dapat menempuh rute sejauh 1.300 kilometer hanya dalam waktu lebih dari empat jam.
Penumpang juga menghargai fleksibilitas dan kenyamanan yang ditawarkan oleh perjalanan kereta api, karena kabin modern China Railway menawarkan akses internet yang stabil, titik pengisian daya, dan kursi yang besar, imbuh mereka.
Permintaan yang kuat telah mengubah Kereta Cepat Beijing-Shanghai menjadi ‘sapi perah’ bagi operator kereta api milik negara, meskipun jalur tersebut mengalami serangkaian masalah awal selama tahun-tahun pertama pengoperasiannya.
