Monday, April 29, 2024
HomeDomestikSaatnya Nostalgia, Ini Dia Lima Maskapai yang Sempat Mewarnai Langit Indonesia!

Saatnya Nostalgia, Ini Dia Lima Maskapai yang Sempat Mewarnai Langit Indonesia!

Beredarnya kabar maskapai Merpati Airlines yang batal pailit dan memiliki peluang untuk kembali mengudara tentu menjadi angin segar bagi PT Merpati Nusantara Airlines. Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga untuk menyetujui proposal perdamaian antara pihak maskapai dengan para kreditur yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya menjadi satu asa dari maskapai ini untuk mengudara kembali.

Baca Juga: Pasca Bangkrut, Primera Air Campakkan Penumpangnya Begitu Saja!

Belum lagi kabar mengenai calon investor yang bakal menyuntikkan dana segar senilai Rp6,4 triliun terhadap perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Sudah barang tentu, mendengar nama Merpati Airlines, seolah pikiran kita diajak bernostalgia ke era 90-an, dimana sejumlah maskapai masih merajai langit Bumi Pertiwi sebelum akhirnya digiring menuju ambang kebangkrutan.

Berikut, KabarPenumpang.com himpun lima maskapai yang namanya kini sudah menghilang dari dunia kedirgantaraan Indonesia, dikutip dari berbagai sumber.

Mandala Airlines

Mandala Airlines. Sumber: istimewa

Maskapai yang pertama kali mengudara pada 17 April 1969 ini diketahui sempat berganti nama menjadi Tigerair Mandala. Maskapai ini kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International pada tahun 2006 silam. Terlilit masalah hutang, Mandala Airlines terpaksa memberhentikan semua operasinya pada 12 Januari 2011.

Lalu pada akhir Februari 2011, para kreditur menyetujui restrukturisasi utang Mandala menjadi saham dan kembali beroperasi pada bulan Juni 2011. Namun pada 1 Juli 2014, Mandala Airlines harus kembali memberhentikan seluruh operasi armadanya lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena depresiasi rupiah.

Sempati Air

Sempati Air. Sumber: istimewa


Maskapai penerbangan milik sahabat dan keluarga Mantan Presiden Soeharto ini mulai beroperasi sejak Maret 1969. Berdiri dengan nama PT Sempati Air Transport, maskapai ini melakukan ekspansi besar-besaran pada rentang tahun 1980 akhir hingga 1990-an. Namun kejadian krisis moneter yang terjadi pada Mei 1998 memaksa Sempati Air untuk mengakhiri operasi untuk selama-lamanya. Kabarnya, kebangkrutan juga disebabkan kesalahan manajemen.

Adam Air

Ada Air. Sumber: istimewa


Maskapai yang meraih penghargaan Award of Merit dalam the Category Low Cost Airline of the Year 2006 dalam acara 3rd Annual Asia Pacific and Middle East Aviation Outlook Summit di Singapura ini bisa dibilang paling membekas di sebagian warga Indonesia. Pasalnya, rekaman black box Adam Air KI 574 yang jatuh di perairan Majene, Sulawesi Barat pada 1 Januari 2007 silam tersebar luas di jejaring sosial Youtube.

Pasca kejadian, tepatnya pada 18 Maret 2008, izin terbang Adam Air dicabut. Aircraft Operator Certificate (AOC) maskapai ini pun dicabut pada 19 Juni 2008, menandai berakhirnya masa operasi dari Adam Air.

Batavia Air

Batavia Air. Sumber: istimewa


Berdiri dengan nama PT Metro Batavia, maskapai ini memulai pengoperasian perdananya pada 5 Januari 2002. Kendati tidak hanya melayani penerbangan domestik saja, namun pada 30 Januari 2013, Batavia Air dinyatakan pailit oleh PN Jakarta Pusat karena ada permohonan yang diajukan perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC).

Baca Juga: Bisnis LCC Tak Selalu Mulus, Kasus Air Berlin Menjadi Contoh

Bouraq Indonesia Airlines

Bouraq Indonesia Airlines. Sumber: istimewa


Maskapai yang menggunakan nama dari kendaraan Nabu Muhammad SAW ini berdiri di tahun 1970. Tidaklah mudah bagi Jerry A. Sumendap, pendiri Bouraq Indonesia Airlines, dalam menjalankan bisnis di sektor aviasi Indonesia. Butuh waktu sekitar 10 tahun bagi Bouraq untuk mencapai kejayaannya. Namun sayang, pada tahun 1995, Jerry A. Sumendap harus menghadap Sang Ilahi dan kursi kepemimpinan diambil alih oleh Danny Sumendap.

Di bawah tangan Danny, Bouraq mengalami restrukturisasi besar-besaran guna mempertahankan diri di tengah ketatnya persaingan antar maskapai. Tapi takdir berkata lain, di tahun 2005, Bouraq Indonesia Airlines dinyatakan pailit dan mengakhiri semua pengoperasian armadanya.

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru