Selesai sudah perjalanan terakhir Kereta Rel Listrik (KRL) seri Tokyu 8000 maupun seri 8500. KRL Jalita yang sangat di idolakan para pecinta kereta api (railfans) sudah melepas tugaskan saat momen terakhir perjalanan dari Stasiun Jakarta Kota hingga Stasiun Depok dan berakhir di Depo KRL Depok.
Ya, per tanggal 16 November 2025 KRL Jalita resmi purnatugas di lintas Jabodetabek. Railfans berbondong-bondong memadati jalur 1 dan 2 Stasiun Jakarta Kota seakan tak mau ketinggalan momen bersejarah yang tak terlupakan untuk diabadikan. Berbagai poster dan spanduk tak luput mereka bawa bertuliskan “Arigatou Jalita” yang artinya “terima kasih Jalita”.
Bisa dibilang acara ini cukup singkat, mengingat waktu dan kondisi sudah mulai malam, akhirnya pihak dari penyelenggara yakni dari Indonesian Railway Praservation Society (IRPS) beserta jajaran dari KAI Commuter melakuman ceremony perjalanan terakhir. Tak luput dari sorotan yang meriah dengan hadirnya mantan Direktur Utama KAI Ignasius Jonan menambah suasana makin meriah.

Jonan turut menghadiri pelepasan purnatugas KRL Jalita yang sebelumnya berkeliling melihat pameran mini museum didalam KRL Jalita. Tak lama berselang pada puncak acara pihak penyelenggara memberi aba-aba membunyikan klakson KRL bersamaan ditutupnya tirai bagian kabin masinis yang bertuliskan “Arigatou”.
Setelah melakukan ceremony penutupan tirai dan membunyikan klakson, akhirnya rangkaian KRL pulang menuju Depo KRL Depok dengan perjalanan Kereta Luar Biasa (KLB). Rangkaian KRL ini berjalan menuju depo melewati Stasiun Kampung Bandang, Tanah Abang, Manggarai, Pasar Minggu dan Stasiun Depon serta berakhir di Depo KRL Depok.
Sambutan kembali pecah saat railfans berkumpul di Stasiun Depok dengan datangnya rangkaian KRL Jalita tersebut. Seakan tak mau berpisah, teriakan “Arigatou” pun pecah saat KRL pulang menuju Depo KRL Depok. Mata kamera juga tak luput dari sorotan yang merngarah ke KRL yang terbilang legendaris ini.
Menurut laman IRPS menyebutkan bahwa, setidaknya, warisan dari JALITA sebagai armada pertama KAI Commuter akan dapat disaksikan kembali oleh semua khalayak, ketika usulan dari IRPS ini diimplementasikan oleh KAI Commuter.
Walaupun mungkin livery JALITA tak akan bertahan lama karena 8618F bisa pensiun kapan saja, tapi apa yang dulu telah diberikan lewat keberadaan JALITA kini dapat dilestarikan kembali dan menjadi nostalgia bagi orang-orang yang pernah merasakan era tersebut.
Hore! Stasiun Jakarta Kota Bakal Punya Monumen KRL, Ini Kata Dirut KCI
