Tuesday, April 30, 2024
HomeBandaraSebelum Banjir di Bandara Dubai, Banjir di Bandara Internasional Kansai Ternyata Lebih...

Sebelum Banjir di Bandara Dubai, Banjir di Bandara Internasional Kansai Ternyata Lebih Parah

Hujan lebat yang melanda Uni Emirat Arab (UEA) telah menjadi sorotan dunia, lantaran berdampak pada penutupan Bandara Internasional Dubai, yang dikenal sebagai bandara ketiga tersibuk di dunia. Nah, rupanya ini bukan pertama kali suatu bandara internasional dilumpuhkan oleh hujan lebat dan banjir. Sebelumnya pada tahun 2018, Bandara Kansai di Jepang pernah mengalami hal serupa, bahkan dengan tingkat kerusakan dan dampak yang lebih besar.

Baca juga: Hujan Lebat Bikin Bandara Dubai Jadi ‘Lautan’, Sejumlah Penerbangan Terpaksa Dibatalkan 

Peristiwa banjir yang melanda Bandara Internasional Kansai dimulai pada 4 September 2018, yaitu ketika Badai Jebi melanda wilayah Kansai, Jepang. Badai ini merupakan badai terkuat yang melanda Jepang dalam 25 tahun terakhir. Hujan lebat dan angin kencang dari badai menyebabkan Sungai Kizugawa meluap, membanjiri landasan pacu dan area terminal bandara. Banjir tersebut juga menyebabkan listrik dan sistem pendingin di bandara terputus.

Akibat banjir, seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Kansai dibatalkan. Air banjir yang masuk ke area terminal juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan peralatan bandara.

Dampak dari banjir Bandara Internasional Kansai terhadap penumpang dan penerbangan sangat signifikan. Ribuan penumpang terjebak di bandara karena semua penerbangan dibatalkan dan transportasi menuju dan dari bandara terganggu. Kondisi ini mengakibatkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian bagi para penumpang, terutama bagi yang memiliki jadwal perjalanan yang ketat.

Selain itu, banjir juga menyebabkan kerugian besar bagi maskapai penerbangan dan industri penerbangan secara keseluruhan. Dengan semua penerbangan dibatalkan, maskapai harus mengalihkan atau membatalkan rute-rute penerbangan mereka, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan. Selain itu, penutupan bandara juga berdampak pada penerbangan lain di wilayah tersebut, karena bandara ini merupakan salah satu bandara utama di Jepang yang melayani penerbangan internasional dan domestik.

Dalam jangka panjang, banjir ini juga menyebabkan kerugian infrastruktur dan reputasi bagi Bandara Internasional Kansai. Proses pemulihan dan perbaikan infrastruktur bandara membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar, sementara reputasi bandara ini juga terpengaruh oleh insiden tersebut.

Bandara Internasional Kansai berhasil dibuka kembali untuk operasi parsial pada 7 September 2018, hanya tiga hari setelah banjir terjadi. Namun, pemulihan sepenuhnya dari dampak banjir membutuhkan waktu yang lebih lama. Proses perbaikan infrastruktur dan pemulihan layanan dilakukan secara bertahap selama beberapa bulan setelah banjir.

Beberapa fasilitas bandara, seperti terminal dan landasan pacu, dapat pulih relatif cepat, sementara perbaikan yang lebih mendalam pada sistem listrik, sistem pendingin, dan fasilitas lainnya membutuhkan waktu lebih lama. Pada Oktober 2018, bandara sudah dapat melayani sebagian besar penerbangan seperti biasa, meskipun masih dalam kondisi pemulihan.

Bandara Terapung, Dari Sebuah Konsep Hingga Terwujud di Jepang dan Hong Kong

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru