Thursday, May 1, 2025
HomeDomestikSejarah Panjang Kapal Pencalang: Mulai dari Kapal Pengintai Hingga Modernisasi di Masa...

Sejarah Panjang Kapal Pencalang: Mulai dari Kapal Pengintai Hingga Modernisasi di Masa Kini

Tidak hanya kapal Pinisi atau kapal Kora-Kora, Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tentu punya deretan kapal tradisional yang menarik untuk dibahas. Kapal tradisional yang akan dibahas pada kesempatan ini memiliki rentetan sejarah panjang, mulai dari memata-matai musuh di jaman dahulu hingga menjadi kapal untuk berdagang. Kapal yang berasal dari Riau dan Semenanjung Melayu ini juga ternyata sempat ditiru oleh daerah lain, lho! Ada yang bisa menebak kira-kira kapal apa yang akan dibahas?

Baca Juga: Kapal Pinisi, Kapal Warisan Leluhur Asli Indonesia yang Diakui UNESCO

Kapal Pencalang, kapal yang menjadi pilihan populer untuk nakhoda Bali dan Sulawesi ini berasal dari kata calang atau mencalang dalam bahasa Melayu, yang berarti meninjau, mengintai atau mengintip. Oleh karena itu pencalang dapat diartikan sebagai “perahu yang digunakan untuk memata-matai” atau “perahu intai”. Menurut glosarium VOC, pencalang sendiri berasal dari kata dalam bahasa Melayu “pentjalang” berarti “perahu yang dikirim untuk mengintai” dari kata “tjalang” yang berarti intai. Dari sini saja, sudah terlihat jelas bahwa awal dirakitnya kapal ini adalah untuk mengintai musuh.

Melansir dari berbagai sumber, kapal Pencalang biasanya memiliki satu atau dua tiang layar, dengan geladak yang menutupi sepanjang lambung dan sebuah bilik di tengah yang berfungsi sebagai ruang muatan, ditutup dengan geladak tetap.

Di jaman dulu, tepatnya saat jaman penjajahan Belanda, VOC atau perusahaan dagang Belanda juga membuat kapal jenis ini untuk digunakan di perairan India. Meskipun pada awal abad ke-18 VOC memiliki selup dan pencalang, pada akhir abad itu hanya kapal pencalang yang masih dibangun. Dalam peperangan, kapal pencalang sering digunakan untuk memata-matai musuh dengan memakai sifat dagangnya itu. Karena kapal Pencalang memiliki kemampuan berlayar yang baik, kapal ini lalu digunakan oleh VOC dalam memerangi para bajak laut.

Lain dulu lain juga dengan sekarang. Diketahui bahwa di tahun 2023 kemarin, institusi pendidikan seperti Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) melakukan inovasi dengan memasangkan teknologi modern pada kapal Pencalang.

Kapal Pencalang. Sumber: istimewa

Mengutip dari laman resmi Kemendikbud, penggerak kapal Pencalang ini menggunakan motor dan layar. Sementara itu, badan kapal dibuat dari kayu Merbau, Jati, dan Camplong.

Kapal Pencalang ini juga dilengkapi alat automation identification system (AIS) hasil riset terapan dari dosen dan mahasiswa PPNS. AIS merupakan sistem pelacakan otomatis yang digunakan pada kapal. AIS ini mampu menampilkan keberadaan kapal lain di sekitarnya berada melalui layar display monitor Electronic Chart Display Information System (ECDIS) dan System Electronic Navigation Chat (SENC). Sebagai informasi tambahan, ECDIS berfungsi untuk meningkatkan keselamatan navigasi dengan menyediakan informasi navigasi yang komprehensif dan real-time. Sementara SENC merupakan database peta elektronik yang digunakan dalam sistem ECDIS.

Ternyata, luar biasa sekali bukan lika-liku perjalanan kapal Pencalang, mulai dari kapal pengintai, untuk memerangi bajak laut, hingga kini dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu ‘diberdayakan’ kembali.

Bukan Wahana Permainan, Ini Dia Sejarah Kora-Kora

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru